Pengertian Belajar Mandiri
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 1988: 625), kemandirian adalah keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra (1994:1) adalah sebagai berikut:
1. Setiap individu berusaha meningkatkan tanggung jawab untuk mengambil berbagai keputusan.
2. Belajar mandiri dipandang sebagai suatu sifat yang sudah ada pada setiap orang dan situasi pembelajaran.
3. Belajar mandiri bukan berarti memisahkan diri dengan orang lain.
4. Dengan belajar mandiri, siswa dapat mentransferkan hasil belajarnya yang berupa pengetahuan dan keterampilan ke dalam situasi yang lain. \
5. Siswa yang melakukan belajar mandiri dapat melibatkan berbagai sumber daya dan aktivitas, seperti: membaca sendiri, belajar kelompok, latihan-latihan, dialog elektronik, dan kegiatan korespondensi.
6. Peran efektif guru dalam belajar mandiri masih dimungkinkan, seperti dialog dengan siswa, pencarian sumber, mengevaluasi hasil, dan memberi gagasan-gagasan kreatif.
7. Beberapa institusi pendidikan sedang mengembangkan belajar mandiri menjadi program yang lebih terbuka (seperti Universitas Terbuka) sebagai alternatif pembelajaran yang bersifat individual dan programprogram inovatif lainnya.
Dari pengertian belajar mandiri menurut Hiemstra di atas, maka dapat disimpulkan bahwa belajar mandiri adalah perilaku siswa dalam mewujudkan kehendak atau keinginannya secara nyata dengan tidak bergantung pada orang lain, dalam hal ini adalah siswa tersebut mampu melakukan belajar sendiri, dapat menentukan cara belajar yang efektif, mampu melaksanakan tugas-tugas belajar dengan baik dan mampu untuk melakukan aktivitas belajar secara mandiri.
MEMPERSIAPKAN KARIR SEJAK DINI
PASTI SEMUA ORANG BINGUNG BAGAIMANA MEMILIH KARIR YANG TEPAT ?
PersonalitY (Kepribadian)
Apakah ada kecocokan antara kepribadian Anda dan karir pilihan? Hal ini memiliki dampak signifikan pada apakah Anda menemukan pekerjaan yang dapat membuat Anda merasa terpuaskan. Ada dua aspek utama yang harus dipertimbangkan.Meskipun karir tersebut cocok dengan kepribadian Anda, namun seberapa banyak Anda bekerja sesuai dengan preferensi atau keinginan Anda.Untuk memperbesar kemungkinan menemukan karir yang cocok tersebut Anda akan memerlukan fleksibilitas perubahan di luar karir pilihan Anda.
Opportunities (Kesempatan)
Memutuskan apa yang ingin Anda lakukan adalah tidak ada gunanya kecuali ada kesempatan bagi Anda untuk mengejar. Anda dapat menemukan peluang melalui tindakan-tindakan seperti:
Kapan Anda ingin pensiun?
Apakah Anda akhirnya ingin mendirikan bisnis Anda sendiri atau menaiki tangga jabatan di dalam perusahaan besar?\
Apakah Anda menginginkan satu pekerjaan tunggal seumur hidup Anda atau memiliki pilihan untuk mengubah karir?
Bagaimana dan kapan Anda ingin memulai menikah, berkeluarga dan menetap?
Ambitions (Ambisi)
Apa tujuan jangka panjang Anda? Ini mungkin termasuk pertanyaan seperti:
Constraints (Kendala)
Kendala termasuk Komitmen keuangan atau keterbatasan, Lokasi geografis di mana Anda dapat bekerja, Tanggung jawab keluarga, Cacat fisik atau pembatasan serta Kualifikasi atau pendidikan Anda.
Values (Nilai-nilai)
Hal ini mungkin termasuk Gaya hidup yang Anda inginkan, keyakinan Anda, agama atau panduan etika yang Anda ikuti. Jenis organisasi atau orang yang ingin Anda bekerja untuknya dan Produk atau jasa yang Anda ingin berkontribusi di dalamnya.
Skills (Keterampilan)
Memiliki keterampilan yang tepat adalah kunci untuk membuka pintu ke banyak karir. Keterampilan yang Anda peroleh adalah hasil dari kemampuan atau bakat bawaan yang dikembangkan oleh setiap Pelatihan yang Anda terima.
Motivation (Motivasi)
Ini adalah salah satu faktor yang paling penting bagi kepuasan karir jangka panjang. Temukan pekerjaan yang memotivasi Anda, maka Anda telah menemukan karir yang tepat.
Motivasi yang lebih luas mencakup berbagai topik, seperti:Minat
“sense of achievement”, sesuatu yang memberi Anda sebuah prestasi.
Faktor motivasi tak sadar.
Mencari melalui iklan untuk pekerjaan atau pelatihan kejuruan atau sponsor.
Pendekatan kepada perusahaan untuk melihat apakah ada kekosongan jabatan.
Networking melalui orang yang Anda kenal untuk mendapatkan referensi.
Menciptakan bisnis sendiri.
Ketika kami selesai sekolah kami mendapatkan sangat bermasalah untuk beberapa dalam hidup dan merupakan pilihan karir dan memilih untuk tidak hanya untuk studi, tetapi kita memilih pekerjaan masa depan kita dan bagian dari rencana hidup kita. “kata sekelompok teman saya”.
Jadi intinya adalah, sebelum anda masuk ke universitas, anda harus memirkan keinginan anda , ikuti kata hati anda, serta bakat anda, jika sesuatu itu lahir dari keinginan, maka perjalanan karir anda pun tak terasa meletihkan.
PENGARUH PERGAULAN BEBAS REMAJA
Penyebab Pergaulan Bebas
1. Orang Tua
Faktor yang memengaruhi remaja memilih pergaulan bebas bisa diakibatkan oleh orang tua, seperti konflik antar orang tua ataupun kebiasaan orang tua yang kurang baik. Tak sedikit orang tua yang sibuk bekerja dan melupakan waktu bersama anak. Hubungan yang kaku antara orang tua dan anak membuat anak bertanya-tanya dan tak sedikit di antara mereka mencari perhatian dengan melakukan hal-hal yang dilarang bahkan bisa saja anak mengikuti gaya hidup orang tuanya yang memang sudah terlibat dalam pergaulan bebas.
2. Lingkungan
Lingkungan akan memengaruhi anak untuk melakukan hubungan bebas. Lingkungan yang tidak sehat akan mendukung anak untuk melakukan hal-hal yang negatif. Apabila lingkungannya sehat, anak akan malu melakukan hal negatif karena terdapat hukum atau norma yang tidak tertulis di lingkungan tersebut. Maka, terciptalah budaya malu yang penting untuk diterapkan.
3. Media Massa
Pengaruh media massa yang terus menjamur seiring semakin terbukanya kebebasan berekspresi. Peran media dalam mengampanyekan pergaulan bebas melalui budaya pacaran dan berganti-ganti pasangan sangat besar.
4. Kurangnya Pendidikan Kesehatan Reproduksi
Pendidikan kesehatan reproduksi sering dianggap tabu untuk dibicarakan di rumah maupun di sekolah. Sehingga akhirnya anak remaja tersebut mencari tahu sendiri. Padahal, informasi tentang kesehatan reproduksi yang dicarinya rata-rata tidak dengan sumber yang dapat dipercaya.
5. Keagamaan dan Lunturnya Adat Ketimuran
Religiusitas memang tidak menjamin seseorang untuk tidak melakukan pergaulan bebas. Tetapi, dengan arahan yang tepat rasa keagamaan dapat menjauhkan seseorang dari perbuatan yang tidak bermanfaat. Selain itu, adat ketimuran seperti sopan santun, ramah tamah, dan etika menjadi hal yang langka.
Dampak Negatif Pergaulan Bebas pada Remaja
Ada beberapa dampak negatif pergaulan bebas yang ditimbulkan ketika muda-mudi berkumpul dalam satu ruangan. Dampak negatif pergaulan bebas tersebut antara lain
1. Kehamilan yang Tidak Diinginkan
Ini merupakan salah satu dampak negatif pergaulan bebas akibat hamil di luar pernikahan. Biasanya, remaja yang mengalami ini akan mencari cara untuk menggugurkan (aborsi) kandungannya yang lebih banyak dilakukan oleh bukan tenaga kesehatan. Akibatnya, terjadi masalah kesehatan seperti sulit memiliki anak ketika menikah nanti ataupun kematian.
2. Putus Sekolah
Hal ini merupakan dampak negatif pergaulan bebas. Karena mereka lebih mengutamakan ego ketimbang akal sehat dan realita yang ada. Akibatnya, meningkatnya kemiskinan karena kurangnya pendidikan dan semakin bodohnya masyarakat menjadi hal yang sering terjadi.
3. Kriminalitas Tinggi
Pergaulan bebas memicu meningkatnya kriminalitas. (http://stat.ks.kidsklik.com)
Tentu saja dampak negatif pergaulan bebas ini memicu angka kriminalitas. Pendidikan yang rendah, kemiskinan, dan kebutuhan akan hal-hal kesenangan seperti penggunaan narkoba dan zat adiktif memicu seseorang untuk melakukan kriminalitas seperti mencuri, merampok, memperkosa, atau membunuh seseorang.
4. Penyakit Sosial
Dampak negatif pergaulan bebas selanjutnya adalah meningkatnya penyakit sosial. Rasa empati dan belas kasih sudah tidak dianggap ada lagi. Diganti dengan rasa egoisme, tidak peduli asalkan senang, sifat hedonisme, dan melakukan segala cara buruk untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
5. Masalah Kesehatan Secara Global
Dampak negatif pergaulan bebas selanjutnya adalah terjadinya masalah kesehatan. Penyakit menular seperti HIV/AIDS, Hepatitis, dan penyakit kelamin menjadi pemandangan yang dapat dijumpai. Padahal, hingga saat ini, penyakit ini tidak ada obatnya dan menimbulkan masalah kesehatan lain seperti kemandulan atau bahkan kematian.
PERUBAHAN PERKEMBANGAN FISIK TUBUH PADA REMAJA
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu usia 10-19 tahun, merupakan masa yang khusus dan penting karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa.
Masa remaja merupakan tahap yang sangat menantang dalam kehidupan anak. Kebanyakan remaja merasa bahwa mereka independen (mandiri) dan ingin mengambil semua keputusan sendiri, padahal mereka tidak yakin tentang diri mereka sendiri. Hal ini menyebabkan banyak kebingungan bagi mereka. Untuk mengatasi semua itu, perubahan fisik yang mereka alami kadang-kadang menyebabkan mereka stres dan kecemasan. Kebanyakan masalah remaja tumbuh dari kebingungan dan stress.
Pada masa remaja terjadi pertumbuhan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu penting bagi remaja untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada setiap tahap kehidupan remaja agar mampu menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap kehidupannya.
Masa remaja mempunyai ciri tertentu yang membedakan dengan periode sebelumnya :
Ciri-ciri remaja menurut Hurlock (1992), antara lain :
a. Masa remaja sebagai periode yang penting yaitu perubahan-perubahan yang dialami masa remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
b. Masa remaja sebagai periode pelatihan. Disini berarti perkembangan masa kanak-kanak lagi dan belum dapat dianggap sebagai orang dewasa. Status remaja tidak jelas, keadaan ini memberi waktu padanya untuk mencoba gaya hidup yang berbeda dan menentukan pola perilaku, nilai dan sifat yang paling sesuai dengan dirinya
c. Masa remaja sebagai periode perubahan, yaitu perubahan pada emosi perubahan tubuh, minat dan peran (menjadi dewasa yang mandiri), perubahan pada nilai-nilai yang dianut, serta keinginan akan kebebasan.
d. Masa remaja sebagai masa mencari identitas diri yang dicari remaja berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya dan apa peranannya dalam masyarakat.
e. Masa remaja sebagai masa yang menimbulkan ketakutan. Dikatakan demikian karena sulit diatur, cenderung berperilaku yang kurang baik. Hal ini yang membuat banyak orang tua menjadi takut.
f. Masa remaja adalah masa yang tidak realistik. Remaja cenderung memandang kehidupan dari kacamata berwarna merah jambu, melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
g. Masa remaja sebagai masa dewasa. Remaja mengalami kebingungan atau kesulitan didalam usaha meninggalkan kebiasaan pada usia sebelumnya dan didalam memberikan kesan bahwa mereka hampir atau sudah dewasa, yaitu dengan merokok, minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan dan terlibat dalam perilaku seks. Mereka menganggap bahwa perilaku ini akan memberikan citra yang mereka inginkan.
Masa remaja dibagi menjadi 3 tahap, yaitu;
1. Masa remaja awal (10-12 tahun)
Ciri khas :
• Lebih dekat dengan teman sebaya
• Ingin bebas
• Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berfikir abstrak
2. Masa remaja tengah (13-15 tahun)
Ciri Khas :
• Mencari identitas diri
• Timbulnya keinginan untuk memiliki teman dekat.
• Mempunyai rasa cinta mendalam
• Mengembangkan kemampuan berfikir abstrak
3. Masa remaja akhir (16-19 tahun)
Perubahan Fisik Masa Remaja
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang cepat, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi. Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks.
• Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki
• Terjadinya haid pada remaja perempuan (menarche)
2. Tanda-tanda seks sekunder
Remaja laki-laki
• Perubahan suara
• Tumbuhnya jakun
• Dada lebih besar
• Badan berotot
• Tumbuhnya kumis, cambang, rambut disekitar kemaluan dan ketiak.
Remaja Perempuan
• Pinggul melebar
• Pertumbuhan rahim
• Payudara membesar
• Tumbuhnya rambut diketiak dan sekitar kemaluan
MEMAHAMI KAIDAH AJARAN AGAMA YANG DIANUTNYA
Dalam UUD pasal 29 ayat 1 dan 2 dikatakan: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa (ayat 1) dan Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (ayat 2). Sebagai remaja yang merupakan warga Negara dan makhluk Tuhan sudah seharusnya memeluk agama agar mendapat tuntunan dalam mengarungi dunia dan kehidupan yang fana ini. Sebagaimana tujuan hidup didunia adalah tercapainya kebahagiaan hidup, kelak di yamul akhir atau hari kiamat. Keyakinan terhadap agama yang kita anut merupakan akidah yang senantiasa menuntun hati sehingga mengarahkan langkah kita menuju keridhaan Allah. Keyakinan terhadap suatu agama merupakan hubungan vertical manusia dengan RabNya (Tuhan penguasa alam semesta). Percaya kepada Tuhan berarti meyakini dalam hati ,diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dalam bentuk sikap dan tindakan nyata.
agama masing-masing dan beribadat menurut agama dan kepercayaannya itu (ayat 2). Sebagai remaja yang merupakan warga Negara dan makhluk Tuhan sudah seharusnya memeluk agama agar mendapat tuntunan dalam mengarungi dunia dan kehidupan yang fana ini. Sebagaimana tujuan hidup didunia adalah tercapainya kebahagiaan hidup, kelak di yamul akhir atau hari kiamat. Keyakinan terhadap agama yang kita anut merupakan akidah yang senantiasa menuntun hati sehingga mengarahkan langkah kita menuju keridhaan Allah. Keyakinan terhadap suatu agama merupakan hubungan vertical manusia dengan RabNya (Tuhan penguasa alam semesta). Percaya kepada Tuhan berarti meyakini dalam hati ,diucapkan dengan lisan dan diwujudkan dalam bentuk sikap dan tindakan nyata.
Berkeyakinan akan kebesaran Tuhan dapat kita lakukan dengan kita berusaha untuk menemukan tanda-tanda adanya Tuhan melalui pemikiran, pengamatan dari berbagai gejala alam ,sehingga dapat menambah keimanan kepada Tuhan seru sekalian alam.
Berkeyakinan akan adanya Tuhan akan dapat mendorong manusia untuk melakukan hal –hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk dan merugikan.
Berkeyakinan akan adanya Tuhan akan dapat mendorong manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk social harus dapat bergaul dengan sesama manusia dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya, hidup berdampingan secara baik dengan orang yang berbeda ras, suku maupun agamanya. Misalnya dengan saling tolong monolong ,tenggang rasa ,dan menghormati antar umat beragama karena setiap pemeluk agama mempuyai cara yang berbeda untuk menjalankan ibadahnya. Tapi tetap jangan lupa bahwa setiap pemeluk beragama wajib untuk menyebarkan ajaran agama yang dianut dengan tetap megendalikan diri demi terpeliharanya ketertiban dan ketentrman dalam persatuan Bangsa Indonesia.
A. Fungsi Akidah bagi kehidupan :
Berkeyakinan akan adanya Tuhan akan dapat mendorong manusia untuk melakukan hal –hal yang baik dan menjauhi hal-hal yang buruk dan merugikan.
Berkeyakinan akan adanya Tuhan akan dapat mendorong manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk social harus dapat bergaul dengan sesama manusia dan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya, hidup berdampingan secara baik dengan orang yang berbeda ras, suku maupun agamanya. Misalnya dengan saling tolong monolong ,tenggang rasa ,dan menghormati antar umat beragama karena setiap pemeluk agama mempuyai cara yang berbeda untuk menjalankan ibadahnya. Tapi tetap jangan lupa bahwa setiap pemeluk beragama wajib untuk menyebarkan ajaran agama yang dianut dengan tetap megendalikan diri demi terpeliharanya ketertiban dan ketentrman dalam persatuan Bangsa Indonesia.
A. Fungsi Akidah bagi kehidupan :
1. Akidah dapat Menimbulkan Optimisme dalam Kehidupan.
Manusia yang di dalam dirinya tertanam akidah atau keyakinan yang kuat, akan selalu merasa optimis dan merasa akan berhasil dalam segala usahanya. Keyakinan ini didorong oleh keyakinan yang lain bahwa allah sangat dekat padanya, bahkan selalu menyertainya dalam usaha dan aktivitas-aktivitasnya. Sementara bagi orang yang tidak memiliki akidah yang benar dan kuat tidak akan memilki keyakinan yang kuat, jiwanya akan menjadi gersang dan hampa, dan selalu diliputi keraguan dalam bertindak. Sehingga jika tertimpa sedikit cobaan dan rintangan, ia menjadi gelisah, keluh kesah, yang sering kali berakhir dengan putus asa, karena ia tidak memiliki pegangan batin yang kuat di luar kemampuanya.
Manusia yang di dalam dirinya tertanam akidah atau keyakinan yang kuat, akan selalu merasa optimis dan merasa akan berhasil dalam segala usahanya. Keyakinan ini didorong oleh keyakinan yang lain bahwa allah sangat dekat padanya, bahkan selalu menyertainya dalam usaha dan aktivitas-aktivitasnya. Sementara bagi orang yang tidak memiliki akidah yang benar dan kuat tidak akan memilki keyakinan yang kuat, jiwanya akan menjadi gersang dan hampa, dan selalu diliputi keraguan dalam bertindak. Sehingga jika tertimpa sedikit cobaan dan rintangan, ia menjadi gelisah, keluh kesah, yang sering kali berakhir dengan putus asa, karena ia tidak memiliki pegangan batin yang kuat di luar kemampuanya.
2. Akidah dapat Menumbuhkan Kedisiplinan.
Disiplin dimaksud, seperti disebut oleh beberapa Ulama, adalah kepatuhan dan ketaatan dalam mengikuti semua ketentuan dan tata tertib yang berlaku, termasuk hukum alam (sunnah allah) dengan kesadaran dan tanggung jawab. Akidah yang mantap akan mampu menempatkan diri seseorang sebagai makhluk berdisiplin tinggi dalam kehidupanya. Disiplin adalah kata kunci untuk keberhasilan. Karena itu bila seseorang muslim ingin berhasil, ia harus berdisplin. Tanpa dsiplin, tidak munngkin seseorang dapat meraih kesuksesanya. Dalam konteks peningkatan kualitas hidup disiplin sangat dituntut terutama:Ø Disiplin dalam waktu. Artinya, tertib dan teratur dalam memanfaatkannya dalam penanganan kerja maupun dalam melakukan ibadah mahdhah.Ø Disiplin dalam bekerja. Artinya, seorang muslim yang berakidah menyadari bahwa ia harus bekerja, sebagai pelaksanaan tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah. Dan agar kerjanya berhasil baik, diperlukan sikap displin. Sebab penangan kerja dengan kedisplinan akan menghasilkan sesuatu secara maksimal dan membahagiakan
Disiplin dimaksud, seperti disebut oleh beberapa Ulama, adalah kepatuhan dan ketaatan dalam mengikuti semua ketentuan dan tata tertib yang berlaku, termasuk hukum alam (sunnah allah) dengan kesadaran dan tanggung jawab. Akidah yang mantap akan mampu menempatkan diri seseorang sebagai makhluk berdisiplin tinggi dalam kehidupanya. Disiplin adalah kata kunci untuk keberhasilan. Karena itu bila seseorang muslim ingin berhasil, ia harus berdisplin. Tanpa dsiplin, tidak munngkin seseorang dapat meraih kesuksesanya. Dalam konteks peningkatan kualitas hidup disiplin sangat dituntut terutama:Ø Disiplin dalam waktu. Artinya, tertib dan teratur dalam memanfaatkannya dalam penanganan kerja maupun dalam melakukan ibadah mahdhah.Ø Disiplin dalam bekerja. Artinya, seorang muslim yang berakidah menyadari bahwa ia harus bekerja, sebagai pelaksanaan tanggung jawabnya sebagai khalifah Allah. Dan agar kerjanya berhasil baik, diperlukan sikap displin. Sebab penangan kerja dengan kedisplinan akan menghasilkan sesuatu secara maksimal dan membahagiakan
3. Aqidah Berpengaruh Dalam Peningkatan Etos Kerja/ pencapaian prestasi belajar
Seseorang yang memilki keyakinan yang mantap akan selalu berupaya keras untuk keberhasilan kerjanya atau pencapaian prestasi belajarnya. Hal ini sebagai bagian dari pemenuhan kataatanya pada Allah. Dengan demikian melalui aqidahnya akan tersimbul etos kerja/ semangat berprestasi yang baik dan tercermin dengan ciri-ciri berikut ini:Ø Memiliki jiwa kepeloporan dalam menegakan kebenaran
Kepeloporan yang dimaksud adalah mampu mengambil peran secara aktif untuk mempengaruhi orang lain agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Jadi, ia memilki kemampuan untuk mengambil posisi dan sekaligus memainkan peran (role) sehingga kehadiranya selalu dirasakan memberikan spirit bagi munculnya semangat peningkatan kualitas hidup setiap orang di sekitarnya. Kehadirannya bagaikan angin sejuk dipagi hari dan mampu memberikan kesejukan bagi setiap orang, teman yang berada didekatnya.Ø Memiliki perhitungan (kalkulatif)
Setiap langkah dalam hidupnya selalu diperhitungkan dari segala aspek, termasuk untung dan resikonya. Apabila aktivitasnya tidak menguntungkan dan tidak mendatangkan pahala maka ia akan berfikir sebelum bertindak, bahkan akhirnya tidak akan dikerjakan, tapi bila aktivitas itu membawa kebaikan dunia dan akhirat akan dikejar dan dikerjakan sampai maksimal.Ø Memiliki rasa tidak puas untuk selalu berbuat kebajikan.
Tipe seseorang yang memilki aqidah yang kuat akan tampak dari semangatnya yang tak kenal lelah melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai dan menegakan kebaikan. Sekali dia berniat, ia akan menepati cita-citanya secara serius dan cermat, serta tidak mudah menyerah bila berhadapan dengan cobaan dan rintangan. Dengan semangat semacam ini seorang akan selalu berusaha mengambil posisi dan memainkan peranan positif, dinamis, dan keratif dalam mencapai prestasinya, dan dapat dijadikan panutan orang yang disekitarnya.
Seseorang yang memilki keyakinan yang mantap akan selalu berupaya keras untuk keberhasilan kerjanya atau pencapaian prestasi belajarnya. Hal ini sebagai bagian dari pemenuhan kataatanya pada Allah. Dengan demikian melalui aqidahnya akan tersimbul etos kerja/ semangat berprestasi yang baik dan tercermin dengan ciri-ciri berikut ini:Ø Memiliki jiwa kepeloporan dalam menegakan kebenaran
Kepeloporan yang dimaksud adalah mampu mengambil peran secara aktif untuk mempengaruhi orang lain agar dapat meningkatkan kualitas hidupnya. Jadi, ia memilki kemampuan untuk mengambil posisi dan sekaligus memainkan peran (role) sehingga kehadiranya selalu dirasakan memberikan spirit bagi munculnya semangat peningkatan kualitas hidup setiap orang di sekitarnya. Kehadirannya bagaikan angin sejuk dipagi hari dan mampu memberikan kesejukan bagi setiap orang, teman yang berada didekatnya.Ø Memiliki perhitungan (kalkulatif)
Setiap langkah dalam hidupnya selalu diperhitungkan dari segala aspek, termasuk untung dan resikonya. Apabila aktivitasnya tidak menguntungkan dan tidak mendatangkan pahala maka ia akan berfikir sebelum bertindak, bahkan akhirnya tidak akan dikerjakan, tapi bila aktivitas itu membawa kebaikan dunia dan akhirat akan dikejar dan dikerjakan sampai maksimal.Ø Memiliki rasa tidak puas untuk selalu berbuat kebajikan.
Tipe seseorang yang memilki aqidah yang kuat akan tampak dari semangatnya yang tak kenal lelah melakukan berbagai aktivitas untuk mencapai dan menegakan kebaikan. Sekali dia berniat, ia akan menepati cita-citanya secara serius dan cermat, serta tidak mudah menyerah bila berhadapan dengan cobaan dan rintangan. Dengan semangat semacam ini seorang akan selalu berusaha mengambil posisi dan memainkan peranan positif, dinamis, dan keratif dalam mencapai prestasinya, dan dapat dijadikan panutan orang yang disekitarnya.
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang Pengertian Belajar Mandiri. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon