Cerita Fabel Kera yang Banyak Akal

Cerita
Fabel Kera yang Banyak Akal
Dalam
seminggu terakhir, musim hujan telah datang. Kawanan kera yang tinggal di
lereng gunung tentu saja merasa bimbang. Mereka kebingungan akan mencari tempat
berteduh yang aman dimana. Mereka tahu persis bahwa lereng gunung yang mereka
tempati sudah gundul dan bisa-bisa longsor karena terus terguyur hujan.
Di
dalam hutan lereng gunung tempat kera berada, hidup juga seekor ular piton yang
cukup besar. Ia adalah seekor pemangsa yang sangat hebat. Ia pun membuat sebuah
sarang di pohon yang suah ditebang. Ia hidup sepi menyendiri dan menanti
sesuatu untuk kemudian dimangsa.
Ketika
musim lapar, ular piton yang memiliki warna cokelat tersebut akhirnya keluar
dari sarang. “Hari ini mendung bahkan mulai gerimis. Tentu saja sebentar lagi
akan hujan lebat. Aku sangat suka karena di saat seperti ini akan banyak
makanan yang bisa ku mangsa” Gumam si piton.
Ular
piton mengetahui bahwa ketika hujan turun, hewan yang ada di lereng gunung akan
mencari tempat untuk berteduh, kadangkala di bawah pohon, kadangkala di goa
sebagai tempat mereka untuk bersembunyi. Selain berteduh dan menunggu hujan
reda, tidak ada yang bisa mereka lakukan.
Piton
pun mulai mengendus aroma daging dari mangsanya. Akhirnya, piton melihat ada
seekor kera yang masih mungil sedang menggigil dan berteduh di bawah pohon
aren. Ia bergumam, “Asik, ini bisa menjadi santapan siang”. Bahkan ia sudah
membayangkan kelezatan tubuh kera yang pasti renyah itu.
Sesudah
itu, ia mencoba mencari strategi untuk menyergap sang kera supaya bisa tepat
sasaran. Ketika sudah dekat dengan sang kera, si piton mendapati bahwa kera
tersebut sedang merintih seolah sedang kesakitan. Ular piton pun berubah
fikiran. Dalam hati ia bertanya, “Ah sakit apa sih dia?”.
Piton
pun kembali mendekati kera yang sedang merintih dan menggigil sendirian. “Hai
kera, kenapa kamu menggigil? Apa kamu sedang sakit demam?” Tanya piton sembari
menampakkan diri di hadapan kera mungil itu.
“Piton,
kau benar-benar membuatku merasa kaget. Hujan-hujan begini kau mau kemana?”
Tanya kera balik. “Aku Cuma mau lewat saja. Aku sangat suka dengan hujan karena
aku bisa bermain air. Kau tadi belum menjawab pertanyaanku” Tambah piton.
“Kakiku
sakit. Tadi aku terkena jebakan di hutan semacam jebakan tikut, untungnya aku
berhasil melepaskan diri” Rintih sang kera.
“Lukamu
lumayan parah. Darah di kakimu masih banyak. Jika tidak dibersihkan bisa
membusuk” Tammabh piton.
“Benar
sekali. Akan muncul banyak kuman. Dan sepertinya tubuhku dipenuhi dengan kuman.
Sebentar lagi aku akan membusuk. Kenapa kau tidak memakanku saja. Makan aku
saja. Cepat” Ujar kera.
Piton
sangat bingung karena di satu sisi dia sedang dalam keadaan lapar dan di sisi
yang lain ia merasa jijik dengan kuman yang ada di tubuh kera. Ia pun mengaku
tidak tega jika harus memakan kera. Padahal sebenarnya dia tidak mau kuman yang
ada di tubuh kera hinggap di tubuhnya.
“Baiklah
aku akan membersihkan lukaku dan mencari air sungai terdekat” pamit kera.
“Baik,
kamu teang saja. Sekalipun engkau sudah kembali sehat, aku tetap saja tidak
akan memburumu” Tambah piton.
Akhirnya
ular piton pun pergi lebih dulu meninggalkan sang kera yang mungil yang cerdik
akalnya. Di dalam hati, sang kera tertawa berbahak-bahak karena ia bisa
menyelamatkan diri dari ancaman sang ular dengan sangat mudah. Ia tidak
menyangka sekalipun tampang sang ular menyeramkan, namun masih bisa berbyat
baik juga. Pantas saja jenis ular ini sering diburu manusia dan dijadikan hewan
peliaraan.
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang Cerita Fabel Kera yang Banyak Akal. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon