HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MANUSIA DENGAN ASMAUL HUSNA

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MANUSIA DENGAN ASMAUL HUSNA

Kaitanya sifat asmaul husna adalah sifat sifat yang baik atau bagus yang dimiliki Allah karena kaitanya sifat yg dimiliki Allah harus dicontoh atau harus diamalkan oleh manusia sebagaii hambanya, Kaitannya bisa dilihat dari arti asmaul husna yang dapat memengaruhi sifat dan karakter manusia.

A.    Pengertian Asmaul Husna

Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt, didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan Allah  Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang membahas dan menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita panggil Allah dengan Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya :
Ketika meminta rezeki dalam doa kita , kita panggil allah swt dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya Ghoni ( wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan )
Di samping itu dalam masyarakat islam  ketika memberi nama anak yang baru lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama anak tersebut dengan asmaul husna  yang memiliki arti dan makna yang bisa di teladani manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul husna tersebut diawali dengan kata ‘abdun , yang artinya hamba Allah , misalnya abdur Rahim (hamba dzat yang maha pengasih ). dan lain sebagainya .
     BMemahami asmaul husna ( al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)

1.      Al-karim ( الكريم)
Al-karim artinya yang maha mulia , Allah adalah dzat yang maha sempurna dengan kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk , sama sekali tidak akan memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan manusia binatangpun telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi makan dan tempat tinggal  sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh Allah Swt.
Artinya :Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim hendaknya kita memilioki sikap-sikap antara lain.
a.    Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada drajat yang mulia baik di sisi allah maupun di sisi manusia
b.    Menghindari akhlak tercela yang membuat kita menjadi hina  baik dihadapan Allah Swt maupun sesama manusia.
c.    Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt yang jumlahnya sangat banyak semua itu allah anugrahkan kepada kita  karena Allah Swt memiliki sifat Al-Karim maha pemura



2.      Al-mukmin (  الكريم  )
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt adalah satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan , di hindarkan dari fitnah , bencana dan siksa . mu’min yang sejati adalah mu’min yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan dari selain allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan .
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan dikembalikannya rasa aman dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan rasa takut rasa aman akan tergambar pada saat seorang manusia mengalami ketakutan , didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat dan luar biasa , didalamnya terdapat pertolongan , perlindungan , dan jaminan.
Allah swt berfirman
Artinya :
            Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min hendaknya kita memiliki sikap-sikap , antara lain :
a.    Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu sama lain, saling memberi rasa aman, dan keamanan se4hingga tercipta suasana yang nyaman
b.    Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat membuat orang lain merasa takut  atau mengusik ketenangan orang lain.
c.    Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana lisan dan perbuatan serta tindakan kita harus menyelamatkan orang lain minimal tidak membahayakan orang lain.
d.    Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan kreativitas dan inovasi sebab kita yakin dan optimis bahwa keyakinan allah selalu bersama kita .
e.    Sikap berani dan tidak menjadi orang penakut karena kita yakin allah akan menjaga dan melindunginya.

3.      Al-wakil (  الوكيل )
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak , dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping itu dia juga menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya allah yang dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinyA.
Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil disebut di beberapa tempat, yaitu:  Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S An-nisa/4 ayat 81;  Q.S Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S Al-Qosos/28 ayat 28; Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S Al-isra/17 ayat 65; Q.S AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S Al-muzzammil/73 ayat 9.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara serta memberi perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.
الله خالق كل شيء وهوعلى كل شيءوكيل
Artinya:
Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara atas segala sesuatu (Q.S Az-zumar/39: 62)
Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di lakukan ileh orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan. Janganlah kita terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap istikamah dalam menghadapi mere3ka dan kita bertawakal kepada Allah karena Allah lah yang maha pelindung bagi hamba-hamba-Nya.
ولاتطع الكفرين والمتفقين ودع اذهم وتوكل على الله وكفى بااللهوكيل
Artinya:
Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan bertawaklah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (Q.S Al-ahzab/33:48)
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil, hendaknya lita dapat memiliki sikap-sikapm, antara lain
a.    Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat menggantungan diri sebab selain Allah tiada yang dapat mencukupi segala kekurangan.
b.    Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam perjuangan menegakkan yang benar dan melawa kebatilan,
c.    Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka mengganggu ketenangan orang lain apalagi mengancam keselamatan orang serta suka menteror orang lain.

4.      Al-Matin (  المتين )
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam kekuatan.
Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata Matin ditemukan sebanyak tiga kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat menyifati Allah,yaitu Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S. az-Zariyat/51:58
ان الله هوالرزاق ذ و القوة المتين
Artinya:
Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai kekuatan lago sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang bisa mengubah qudrah dan iradah Allah SWT.
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin, hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain:
a.    Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya kepada Allah SWT. Semata, dan tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.
b.    Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita sadar bahwa kemampuan kita terbatas, jauh dari sifat sempurna.
c.    Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik Allah SWT;
d.    Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat, baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari segi keilmuan (intelektual)
e.     
5.      Al-Jami’ (الجامع)
Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Zat yangb menghimpun manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang mengumpulkan bagian-bagian tubuh manusia yang berserakan, lalu dibangkitkan kembali dari alamn kubur. tidak ada seorang hamba yang lepas dari himpunan-Nya, baik mereka yang ada dipermakaman maupun mereka yang mati secara tidak wajar seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain sebagainya. Semua akan di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir nanti.
Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan dalam beberapa tempat, yaitu ,
Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S. Yunus/10: 28, 45;  Q.S.Al-isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20: 102 ; Q.S. An-nur/25: 43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45: 26.
Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat berikut ini.
Artinya :. Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
            Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang dan amat sedih.
يوم ينفح فى الصور ونحشرالمجرمين يومئذزرقا
Artinya :
Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan pada hari itu kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram (Q.S Taha/20 : 102)
            Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita memiliki sikap-sikap, antara lain:
a.    Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan suatu saat akan dikumpulkan di sebuah tempat yang bernama padang makhsyar, menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat di surga atau di neraka.
b.    Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan dimintai pertanggung jawaban.
c.    Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa optimis, bahwa semua kebaikan akan ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita termasuk muttaqin maka kita akan dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi Allah.
d.    Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan dosa. Karena Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi dengan muka biru muram, sedih dan  penyesalan.

6.          Al-‘Adl (العدل)
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat.
Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama.
Dalam kitab suci Al-qur’an kata Al-‘adl disebutkan dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58, 135; Q.S. Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7: 29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90;  Q.S. Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang Adil.
Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau berpihak kepada yang salah.
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.


Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-adlu , seharusnya kita memiliki sikap
a.    Husnudhon (positif thingking) kepada allah terhadap semua ketentuan allah swt”,
b.    Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas ketentuan – Nya yang adil.”,
c.    Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap adil terhadap sesama.

7.      Al-Akhir   (  الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat yang maha akhir ( kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas . setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan dan kemusnahan . setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami kepunahan seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.
Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir yang tidak ada sesuatu pun setelahnya . ia maha kekal tatkala semua makhluk hancur, maha kekal dengan kekekalannya Artinya :
Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-akhirt, hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku sebagai berikut.
a.    Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan kekal sementara hidup kita akan berakhir. Kita tidak boleh lupa diri dan terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini . kita harus giat mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam akhirat.
b.    Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunay tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadanya .
c.    Orang yang menyakini allah memiliki sifat al-akhir akan selalu merasa membutuhkan rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang diperbuat Nya kepada apa yang telah ditetapkan oleh allah untuk hambanya .
d.    Orang yang meyakini allah memiliki sifat al;-akhir akan berlindung dari dirinya , dengan dirinya , semua urusan dan hukum adalah miliknya
     
2. PENGERTIAN DALIL NAQLI
DALIL ADALAH : Dalil adalah keterangan yang dijadikan bukti atau alasan suatu kebenaran terutama berdasarkan ayat Al-quran, atau dalil bisa juga berarti bukti kuat yang mendukung argumentasi seseorang. Atau petunjuk atau tanda bukti dari suatu kebenaran , karena untuk menentukan bahwa, sesuatu itu benar , dapat dipercayai dan diyakini perlu ada bukti yang sah dan akurat, sehingga kebenaran dan keyakinan itu dapat ditegakkan, sekaligus memberantas keragu-raguan dan rasa was-was di hati.
Contohnya
-       Berkerja Keras
yaitu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat.
-       Tekun dan Ulet
-       Tekun dan Ulet, melakukan semua pekerjaan dengan rajin, teliti, sabar, hati-hati, dan sungguh-sungguh. Dalam bel ajar dan menuntut ilmupun kita harus giat dan rajin menekuni apa yang sedang dipelajari. Dengan rajin belajar, dan tekun, kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Allah akan merubah keadaan seseorang apabila ia juga berusaha dengan sungguh-sungguh.

3.CONTOH CONTOH
a.    Contoh Keluhuran Budi
Orang yang memiliki keluhuran budi tidak enggan untuk membagi bagi ilmunya.
b.    Contoh Kokoh pendirian
Muraqabah  sealalu mengontrol akan kedekatanya dengan Allah, perwujudanya adalah dengan menjalani perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan ada rasa malu dan takut apabila hidup tidak sesuai Syariat.
c.    Contoh pemberi rasa aman
pemberi rasa aman: membela keadilan dan berusaha untuk melindungi orang lain
D.Contoh Tawaqal tawakal : berserah diri atas musibah yang menimpa diri kita.
d.    Contoh perilaku adil
adil : tidak membeda-bedakan sesama umat manusia dan berusaha bersikap adil dalam kehidupan





































Contoh penerapan Asmaul Husna
Contoh penerapan Asmaul Husna ke perilaku sehari – hari

Al-Karim (Allah Maha mulia)
Maha mulia, dermawan, pemurah, pemberi rizki,pemberi nikmat, pemberi maaf kepada semua makhluk-Nya
contoh penerapan al-Karim dalam kehidupan:
Menepati janji yang sudah dibuat dan tidak mengingkarinya
Menyisihkan uang jajan untuk infaq sodaqoh setiap hari jumat yang diedarkan oleh ROHIS/OSIS
Menjamu tamu yang datang kerumah
Menjadi pribadi yang pemaaf
Tidak membeda-bedakan teman
Menjaga tali silaturahmi menolng orang yang sedang kesusahan
Mengembalikan barang yang ditemukan kepada pemiliknya.

Al-Mukmin (allah Maha Pemberi Rasa Aman)
Maha Pemberi Rasa Aman, pembenaran, ketenangan hati, kepada semua makhluk-Nya.
Contoh penerapan dalam keidupan:
Memberikan pertolongan kepada orang lain yang terkena musibah
Tidak membuat gaduh di dalam kelas/ diluar kelas
Memberi rasa aman kepada orang lain
Tidak membuat onar/keributan/ perploncoan/ pelecehan/ pertengkaran/ tawuran/ pemerasa/ segala bentuk perbuatan yang meresahkan seluruh warga sekolah / masyarakat.
Berhati-hati dalam berkendara di jalan raya agar tidak terjadi kecelakaan
Melengkapi kelengkapan kendaraan dan mematuhi rambu lalulintas

Al-Wakil
Allah Maha Mewakili, memelihara segala urusan yang diserahkan oleh hamba kepada-Nya tanpa membiarkan apapun terbengkalai.
Cara kita megamalkan asma al-Wakil dalam kehidupan yaitu dengan cara:
Bekerja/belajar dengan sungguh-sungguh, karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang yang tidak mau BERUSAHA.
Menghindari kemalasan dan menumbuhkan sifat bekerja keras, tekun, ulet.
Memasrahkan semua urusan kepada Allah setelah berusaha dan berdoa.

Al-Matin
Allah Maha Kokoh, Maha Sempurna tiada yang menyaingi kekokohan-Nya.
Untuk meneladani al-Matin dalam kehidupan, kita harus:
Beribadah dengan sunggh-sungguh.
Terus berusaha dan Tidak mudah putus asa.
Tidak mudah terpengaruh oleh ajakan orang lain untuk melakukan perbuatan tercela.
Kuat dan sabar dalam menghadapi ujian dan cobaan yang dihadapi.
Menerapkan sikap disiplin dalam kehidupan.
Tidak menggantungkan kepada selain Allah dalam memenuhi kebutuhan.
Bekerjasama dengan orang lain, sehingga menjadi lebih kuat.

Al-Jami
Alah Maha Mengumpulkan. Mengumpulkan segala sesuatu (amal perbuatan manusia, tulang belulang yang berserakan => manusia utuh, seluruh manusia dipadang mahsar, dll)
Cara kita mengamalkan al-Jami dalam kehidupan dengan cara:
Mempersatukan orang-orang yang sedang berselisih.
Melaksanakan sholat berjama’ah
Hidup bermasyarakat.
Menjaga pergaulan dengan baik
Memperbanyak silaturahmi
Menjalin kerjasama dengan orang lain.

Al-‘Adl
Allah Maha Adil.
Contoh penerapan perilaku adil dalam kehidupan
Pemilihan ketua kelas secara musyawarah
Pemilihan presiden secara demokrasi
Pemberian hukuman atau hadiah kepada siswa tanpa pandang bulu
Lawan dari adil adalah DZALIM/ZALIM. Dzalim terbagi menjadi 3 macam, antara lain:
Dzalim kepada Allah, seperti perbuatan syirik (menyekutukan Allah), meninggalkan sholat.
Dzalim kepada diri sendiri, seperti putus asa, tidak bersabar ketika ditimpa musibah, membolos sekolah, selama KBM tidur/mainan HP, tidak mengerjakan tugas, tidak belajar atau membiarkan diri dalam kebodohan, tidak melaksanakan sholat wajib.
Dzalim kepada orang lain, seperti menipu, mencuri, mengadu domba, berprasangka buruk, menggunjing.

Al-Akhir
Allah Maha Akhir. Asma ini menegaskan tentang kemustahilan akan ketiadaan-Nya, sehingga asma ini bermakna tidak ada masa terakhir bagi Dzat dan Sifat-sifat-Nya.
Contoh sikap meneladani asma al-akhir
Melaksanakan perintah Allah (sholat, puasa, sedekah)
Menjauhi larangan Allah (menyekutukan-Allah)
Tidak sombong dihadapan Allah dan sesama manusia



Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MANUSIA DENGAN ASMAUL HUSNA. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.

Previous
Next Post »