IMAN
KEPADA RASUL ALLAH SWT
A.
Pengertian
pertama
kita akan membahas mengenai pengertiannya. Iman Kepada Rasul menurut Bahasa
Arab merupakan Percaya. Secara istilah atau luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati
bahwa Rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing
umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.
B. Dalil Naqli Iman Kepada Rasul
1. Surah
Al-An'am Ayat 48
![]() |
Dalil Naqli Iman Kepada Rasul - Al An'am 48
|
Artinya :
"Dan kami mengutus
para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar gembira dan memberi
peringatan.Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada
kekawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.”(QS. Al
An’am 6 : 48).
2. Surah An-Nisaa
Ayat 136
![]() |
Dalil Naqli iman Kepada Rasul - Quran Surah An-Nisaa Ayat 136
|
Artinya :
"Wahai
orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya
(Muhammad) dan kepada Kitab (al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta
kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab- Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian,
maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh." (Q.S. An-Nisa/4:
136) .
B. Fungsi /pentingnya Iman Kepada Rasul Allah
Ada
banyak fungsi beriman kepada Rasul Allah, diantaranya yaitu :
- Bertambah iman
kepada Allah SWT dengan mengetahui bahwa rasul benar-benar manusia pilihan
Allah
- Mau mengamalkan
apa yang disampaikan para rasul
- Mempercayai
tugas-tugas yang dibawanya untuk disampaikan kepada umatnya
- Lebih mencintai
dan menghormati rasul atas perjuangannya
- Memperoleh
teladan yang baik untuk menjalani hidup
- Mendapat rahmat
Allah
- Mengerti tatacara
bertauhid, beriman / ber’aqidah dan beribadah yang benar
- Tuntunan menuju
jalan yang benar untuk keselamatdunia akhirat
- Sebagai perantara
mengenal Allah dengan segala sifat sempurna-Nya
- Dapat membedakan
antara yang benar (baik) dan yang salah (buruk)
Inilah beberapa antara sifat wajib dan mustahil
bagi rasul allah :
1.Sidik, Rasul
allah haruslah wajib memiliki sifat ini, sidik dalam artian bahasa arab adalah
jujur dan benar. Tidak mungkin dan Mustahil rasul allah bersifat Kizib. Kizib dalam
artian bahasa arab adalah bohon dan dusta. Para rasul allah pasti bersifat
sidik, baik secara perkataan maupun perbuatan. karena sifat ini lah
ajaran yang di bawah para rasul dapat di terima dan di ikuti oleh umat manusia.
2.Amanah, Rasul allah wajib
mempunyai sifat ini, amanah yang berartikan Jujur (dapat di percaya), mustahil
rasul allah memiliki sifat khianat yang
berarti tidak dapat di percaya. Para rasul allah pasti dapat menjaga amanah
yang di berikan allah swt.
3.Tablig, Rasul juga wajib
bersifat tablig yang artinya Menyampaikan. dan Mustahil rasul allah bersifat kitman yang
artinya menyembunyikan. Para rasul allah senantiasa menyampaikan segala ajaran
dan wahyu allah swt.
4.Fatanah, semua rasul wajib
bersifat fatanah yang artinya cerdas, mustahil rasul allah swt bersifat baladah yang
artinya bodoh, jika rasul allah bodoh tidak mungkin bisa membimbing umatnya.
Perilaku Yang Mencerminkan Beriman Kepada Rasul-Rasul Allah
SWT dan Mencintai Nabi Muhammad SAW Dalam Kehidupan
Keimanan kepada
Rasul-Rasul Allah SWT harus dapat diwujudkan secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari. Adapun perilaku yang mencerminkan keimanan kepada Rasul-Rasul
Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, antara lain sebagai berikut.
1.
Membiasakan diri berlaku jujur
terhadap siapapun, sebagaimana sikap jujur para Rasul. Jujur dalam ucapan
berarti mengatakan sebagaimana mestinya, tidak menambah dan tidak pula
mengurangi. Jujur dalam perbuatan berarti berbuat secara adil sebagaimana
mestinya, tidak mengurangi hak siapapun
2.
Berusaha untuk dapat menyampaikan
amanah kepada yang berhak menerimanya. Orang yang diberi amanah pada hakikatnya
sedang diuji dengan amanah tersebut. Apakah ia berhasil menjaganya atau tidak?
Orang yang meneladani sifat wajib Rasul pasti menjaga amanah secara baik. Ia
sekali-kali tidak berkhianat
3.
Memiliki etos kerja yang baik,
melaksanakan tugas yang dipikulkan pada dirinya, dan sesuai kemampuan yang
dimiliki secara maksimal
4.
Berusaha untuk memiliki kepekaan
dalam menghadapi persoalan sehingga dapat mengatasi secara tepat, baik, dan
sesuai pertimbangan akal sehat
5.
Sebagai seorang muslimin dan muslimat,
kita wajib memiliki akhlak karimah sebagaimana Rasulullah SAW, antara lain taat
beribadah kepada Allah SWT,, berbakti kepada kedua orangtua, berbuat bauk
kepada sesama manusia, hormat kepada yang lebih tua, dan dayang kepada yang
lebih muda
Hikmah beriman kepada
rasul adalah sebagai berikut.
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
Firman Allah Swt:
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat
Allah”. (Q.S. al-Ahzāb/33: 21)
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
Firman Allah Swt.:
Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Āli Imrān/3: 31)
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya. Firman Allah Swt.
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. aẓ-Ẓāriyāt/51: 56)
Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada rasul adalah seperti berikut.
1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-Nya).
Allah Swt. berfirman:
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
Firman Allah Swt:
Artinya: “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang banyak mengingat
Allah”. (Q.S. al-Ahzāb/33: 21)
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
Firman Allah Swt.:
Artinya : “Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S. Āli Imrān/3: 31)
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya. Firman Allah Swt.
Artinya: “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Q.S. aẓ-Ẓāriyāt/51: 56)
Perilaku mulia yang dicerminkan oleh orang yang beriman kepada rasul adalah seperti berikut.
1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-Nya).
Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...Apa yang diberikan rasul kepadamu, maka
terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukuman-Nya.” (Q.S. al-Hasyr/59: 7)
2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt. Firman Allah Swt.:
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun...” (Q.S. an-Nisā/4: 36)
3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya.
Orang-orang yang beriman kepada rasul tidak akan menjadi orang-orang yang malas bekerja, duduk berpangku tangan, tidak mau berusaha sehingga hidupnya menjadi beban orang lain. Mereka menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri sendiri jauh lebih terhormat daripada karena belas kasihan dan pertolongan orang lain.
4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
5. Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi. Usaha-usaha itu, misalnya seperti berikut.
a. Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu pengetahuan tentang pertanian, perikanan, peternakan, teknologi, kedokteran, perdagangan, industri, transportasi, dan ekonomi. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut hendaknya digunakan sebagai bekal dalam beribadah dan usaha menyejahterakan umat manusia. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (Q.S al- Mujādilah/58: 11)
6. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.
2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt. Firman Allah Swt.:
Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun...” (Q.S. an-Nisā/4: 36)
3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya.
Orang-orang yang beriman kepada rasul tidak akan menjadi orang-orang yang malas bekerja, duduk berpangku tangan, tidak mau berusaha sehingga hidupnya menjadi beban orang lain. Mereka menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri sendiri jauh lebih terhormat daripada karena belas kasihan dan pertolongan orang lain.
4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
5. Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi. Usaha-usaha itu, misalnya seperti berikut.
a. Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah Swt.
b. Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
c. Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu pengetahuan tentang pertanian, perikanan, peternakan, teknologi, kedokteran, perdagangan, industri, transportasi, dan ekonomi. Ilmu-ilmu pengetahuan tersebut hendaknya digunakan sebagai bekal dalam beribadah dan usaha menyejahterakan umat manusia. Allah Swt. berfirman:
Artinya: “...niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan”. (Q.S al- Mujādilah/58: 11)
6. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.
Terima kasih sudah berkenan membaca
artikel tersebut di atas tentang IMAN KEPADA RASUL ALLAH SWT. Penulis mohon teman-teman
kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa
artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika
terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon