BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tari adalah
gerak tubuh seseorang secara birama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu
untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud dan pikiran. Sebuah
tarian sebenarnya merupakan perpaduan dari beberapa buah unsur, yaitu wiraga
(raga), wirama (irama), dan wirasa (rasa). ketiga unsur ini melebur menjadi
bentuk tarian yang harmonis. Menurut jenisnya tari digolongkan menjadi tiga
yaitu : Tari Rakyat, Tari Klasik, dan Tari Kreasi Baru. Pada tulisan ini hanya
akan membahas tentang tari kreasi.
Tari kreasi
adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu
daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias,
dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Beberapa contoh
tari kreasi antara lain : tari oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata,
tari panji semirang (Bali), tari kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak
(Jawa), tari pattenung, tari padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulsel).
B. Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian tari kreasi
2. Untuk
mengetahui gerakan tari kreasi
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis tari kreasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tari Kreasi
Tari kreasi
adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari
tradisional kerakyatan dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu
daerah atau berbagai daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias,
dan busananya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang
lebih baru lagi misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan),
operet (mempertegas lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan,
terlihat tak beraturan tapi terkonsep).
Contoh: tari
oleg tambulilingan, tari tenun, tari wiranata, tari panji semirang (Bali), tari
kijang, tari angsa, tari kupu-kupu, tari merak (Jawa), tari pattenung, tari
padendang, tari bosara, tari lebonna (Sulawesi Selatan).
Tari kreasi
baru adalah tari-tari klasik yang dikembangkan sesuai dengan
perkembangan jaman dan diberi nafas Indonesia baru. Tari kreasi baru
merupakan salah satu rumpun tari yang mengalami pembaharuan dari tari
sebelumnya. Jenis tarian ini dapat dikatakan pula sebagai tarian yang memiliki
kebebasan dalam penciptaannya. Saat menciptakan tarian ini, para koreografer
akan mengacu pada tari tradisi di daerah setempatnya. Beberapa koreografer
bahkan ada yang mengambil gerakan tari dari daerah-daerah lain dan
mengkombinasikannya sebagai gerak tari yang lepas dari ikatan-ikatan tradisi.
Gerakan tari yang lepas dari ikatan tradisi ini sering disebut dengan gerakan
modern.
Endang
Caturwati mengatakan, kreasi baru merupakan karya yang dihasilkan atas
kreativitas indvidual atau kelompok, sebagai karya yang ditata dengan sentuhan
atau cita rasa baru. Selain itu, pengertian tentang tari kreasi baru juga
dipaparkan oleh Arthur S Nalan sebagai berikut:
Hasil ciptaan
– ciptaan tari yang muncul sekitar tahun 1950-an kerap kali disebut dengan tari
kreasi baru. Untuk lebih jelasnya tari kreasi baru merupakan wujud garapan tari
yang hidup relatif masih muda, lahir setelah tari tradisi berkembang cukup
lama, serta tampak dalam garapan tariannya itu telah ditandai adanya
pembaharuan-pembaharuan.
A. Merangkai
Gerak Tari Kreasi
Para pencipta
tari merupakan orang-orang yang memiliki kreativitas tinggi dalam bidang seni.
Kreativitas gerak setiap pencipta tari tentu berbeda dan menjadi ciri khas
tarian tersebut. Setiap orang dapat menciptakan tari kreasi sesuai dengan
kemampuannya. Beberapa tokoh pencipta tari kreasi di Indonesia antara lain :
Di dalam
pengembangkan gerak tari kreasi juga harus diikuti pola lantai, properti tari
dan iringan tari. Namun hal yang penting dalam mengembangkan tari kreasi untuk
dapat dirangkai menjadi suatu tarian adalah gerak. Pada perkembangannya ada
tari kreasi yang diciptakan dengan gaya komikus tetapi tetap berpijak pada tari
gaya tradisional. Gaya komunikus ini menekankan pada teatrikal dalam menari.
Pada saat tertentu melakukan gerakan rampak tetapi pada saat tertentu melakukan
gerak masing- masing hampir mirip gerak improvisasi. Pada gaya ini tari
ditampilkan lebih jenaka atau lucu tetapi tidak lepas dari tradisi. Pada
penampilan tari selain dilakukan dengan gaya kreasi komikus sering juga
dilakukan secara kolaboratif.
Pada gaya ini biasanya
dilakukan oleh beberapa kelompok penari yang menari sesuai dengan gaya kreasi
daerah tertentu tetapi kemudian mereka menari bersama-sama gaya kreasi dari
daerah lain dalam irama musik yang sama. Jadi merangkai gerak tari gaya kreasi
dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.
B. Properti Tari Gaya Kreasi
Properti seni tari adalah segala
kelengkapan dan peralatan dalam penampilan atau peragaan menari. Properti pada
tari memiliki peran penting. Properti dapat berfungsi sebagai simbol tari.
Properti payung, pada tari daerah
tertentu merupakan simbol sebagai perlindungan atau pengayoman laki- laki pada
perempuan. Properti payung juga dapat bermakna kelembutan karena sering
digunakan oleh perempuan.
Properti tari dapat juga berupa
senjata seperti keris, tombak, tameng, bahkan pistol.Tari Serimpi Pandelori
dari keraton Mangkunegaran Surakarta menggunakan pistol sebagai properti tari.
Properti tari juga dapat berupa selendang, kipas, bakul, sapu tangan, bulu-bulu
burung atau properti lain sesuai dengan tema dan judul tari.
Ada properti tari yang sekaligus
dapat dijadikan sebagai alat pengiring tariannya. Tari tifa menggunakan tifa
sebagai musik iringan tari sekaligus sebagai properti. Tarian ini dapat kita
jumpai di daerah Nusa Tenggara dan juga Papua.
C. Iringan Tari Gaya Kreasi
Musik iringan tari merupakan
musik yang berfungsi sebagai pengiring dari sebuah tarian Tari gaya tradisional
selain dicirikan melalui keunikan gerak dapat juga dicirikan iringannya. Setiap
tari berbeda-beda iringan yang digunakan sesuai dengan tema dan judul tari.
Iringan dengan musik instrumen tradisional sering digunakan pada tari. Beberapa
contoh iringan musik pada tari tradisional :
Musik Sampek sering untuk
mengiringi tari yang berkembang di daerah Kalimantan,
Seperangkat gamelan sering untuk
mengiringi tari Jawa, Bali, Sunda.
Musik Gondang untuk mengiringi
tari Batak terutama Tor-tor.
Musik Talempong untuk mengiringi
tari daerah Minang.
Musik gambus sering untuk
mengiringi tari Melayu
Di dalam penciptaan karya tari
memiliki prinsip ada kesesuaian antara gerak tari tradisional yang dikembangkan
dengan iringan yang digunakan. Jika gerak yang dikembangkan mengacu pada tari
daerah Sulawesi maka iringan yang digunakan juga instrumen iringan tari dari
daerah tersebut. Iringan tari dapat juga menggunakan lagu-lagu dari kaset yang
banyak beredar di pasaran. Pilihlah lagu atau musik instrumen yang sesuai
dengan tema dan judul tari yang akan dikembangkan. Atau juga dapat membuat
iringan tari sederhana dengan menggunakan alat-alat musik perkusi yang tersedia
seperti galon air, botol yang diberi air, botol yang diberi isi pasir,
tamborin, rebana, dan alat perkusi lainnya.
Iringan pada tari memiliki fungsi
sebagai berikut :
Sebagai iringan penyajian tari
Menambah semarak dan dinamisnya
tari
Mengatur dan memberi tanda
efektif gerak tari
Pengendali dan pemberi tanda
perubahan bentuk gerak
Penuntun dan pemberi tanda awal
dan akhir tari
D. Berlatih Merangkai Gerak Tari Gaya Kreasi dengan Hitungan
1.
Gerakan berjalan sambil memukul tongkat kecil\
Hitungan satu-dua kedua tangan memukul tongkat ke kecil ke samping kanan
kaki melangkah atau berjalan.
Hitungan tiga-empat kedua tangan memukul tongkat kecil ke samping kiri
kaki melangkah atau berjalan.
Hitungan lima-enam gerakan sama dengan hitungan satu-dua.
Hitungan tujuh-delapan gerakan sama dengan hitungan tiga-empat.
Lakukan 4 x 8 hitungan .
2.
Gerak ditempat sambil memukul tongkat kecil dan
kaki diangkat Gerak di tempat sambil memukul tongkat kecil dan kaki di angkat
Hitungan satu-dua kaki kanan
diangkat kedua tangan memukul kedua tongkat kecil.
Hitungan tiga-empat kedua tangan
memukul tongkat kecil di depan dada.
Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua.
Hitungan tujuh-delapan gerakan
sama dengan hitungan tiga-empat.
Lakukan 4 x 8 hitungan.
3.
Gerak
saling berhadapan dengan memukul tongkat
Hitungan satu-dua kedua tangan
memukul tongkat kecil di depan dada.
Hitungan tiga-empat saling
memukul tongkat kecil dengan teman saling berhadapan.
Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua.
Hitungan tujuh-delapan gerakan
sama dengan hitungan tiga-empat.
Lakukan 4 x 8 hitungan.
4.
Gerak melangkah ke samping dan pergelangan
tangan digerak atas bawah
Hitungan satu-dua kaki kanan
melangkah ke samping kanan diikuti kaki kiri dan merapat dan kedua tangan
merentang ke samping pergelangan tangan digerakkan
Hitungan tiga-empat kaki kiri
melangkah ke samping kiri diikuti kaki kanan dan merapat dan kedua tangan
merentang ke samping pergelangan tangan digerakkan
Hitungan lima-enam gerakan sama
dengan hitungan satu-dua
Hitungan tujuh-delapan gerakan
sama dengan hitungan tiga-empat
Lakukan 4 x 8 hitungan
E. Tokoh Tari Kreasi Indonesia
Tokoh tari kreasi Indonesia
antara lain Bagong Kusudiarjo, Didik Nini Thowok, Retno Maruti, Sardono W.
Kusumo, dan Eko Supriyanto. Contoh tari kreasi nusantara adalah tari
Oleg Tambulilingan (Bali), tari Jaran Goyang (Jawa Timur), tari
Karonsih (Jawa Tengah), tari Kipas Parentak (Jambi) dan tari Loliyana (Maluku).
F. Perbedaan Tari Kreasi
Pada garis besarnya tari kreasi
dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Tari kreasi
berpolakan tradisi
Merupakan kreasi yang garapannya
dilandasi oleh kaidah-kaidah tari tradisi, baik dalam koreografi,
musik/karawitan, tata busana dan rias, maupun tata teknik pentasnya.walaupun
ada pengembangan tidak menghilangkan esensiketradisiannya.
2. Tari kreasi
baru tidak berpolakan tradisi (non tradisi)
Merupakan tari yang garapannya
melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam hal koreografi, musik, rias
dan busana maupun tata teknik pentasnya.
Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi mungkin saja menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapannya. tarian ini juga disebut tarian modern yang berasal dari kata ''modo'' yang berarti baru saja.
Walaupun tarian ini tidak menggunakan pola-pola tradisi, tidak berarti sama sekali tidak menggunakan unsur-unsur tari tradisi mungkin saja menggunakannya tergantung pada konsep gagasan penggarapannya. tarian ini juga disebut tarian modern yang berasal dari kata ''modo'' yang berarti baru saja.
H. Ragam Tari Kreasi Nusantara
Tari kreasi baru adalah tari
klasik yang diaransemen ulang dan dikembangkan kembali sesuai perkembangan
zaman, namun tetap mempertahankan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tari
kreasi baru umumnya diciptakan oleh para pakar tari. Beberapa tari kreasi dapat
kita lihat pada karya-karya Bagong Kusudiarjo dan Sauti. Nah, berikut ini
adalah beberapa contoh tari kreasi baru tersebut.
1. Tari Nguri, Sumbawa
Tari Nguri adalah contoh tari
kreasi baru yang lahir dari lingkungan kerajaan Sumbawa. Tarian ini merupakan
tarian yang dipentaskan untuk tujuan menghibur. Saat sang raja Sumbawa ditimpa
kesulitan, tarian ini akan dimainkan para wanita istana untuk mengurangi
kedukaan sang raja. Tari nguri kini sering dipertunjukan sebagai tarian
penyambut tamu. Saat menerima kunjungan kerja dari pejabat terpandang dari
Pusat, tari ini pasti akan dimainkan sebagai bentuk penghormatan.
2. Tari kuntulan
adalah contoh tari kreasi baru
yang lahir di awal abad 20-an dari kebudayaan masyarakat Pemalang, Jawa Tengah.
Gerakan pada tarian ini identik dengan gerakan pencak silat bernuansa Islami
karena memang terlahir di masa perjuangan kemerdekaan. Saat ini tari kuntulan
masih sering dipentaskan pada acara-acara hajat atau saat upacara hari besar
nasional.
3. Tari
Merak, Jawa Barat
Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tari merak. Tarian ini adalah tari yang mengekspresikan keindahan burung merak. Berbagai gerakan di dalamnya diambil dari gerakan-gerakan burung merak wanita. Tarian ini diciptakan oleh Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri pada pertengahan abad ke-19.
Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tari merak. Tarian ini adalah tari yang mengekspresikan keindahan burung merak. Berbagai gerakan di dalamnya diambil dari gerakan-gerakan burung merak wanita. Tarian ini diciptakan oleh Seniman Sunda, Raden Tjetje Somantri pada pertengahan abad ke-19.
4. Tari Rara Ngigel, Yogyakarta
Tari Rara Ngigel adalah contoh
tari kreasi baru yang diciptakan oleh Ida Wibowo, putri seniman tari
kenamaan Bagong Kusudiarjo. Tarian yang menceritakan tumbuhnya seorang gadis
yang beranjak dewasa ini juga merupakan contoh tari berpasangan, karena dalam
pementasannya tarian ini diperagakan oleh sepasang pria dan wanita.
5.
Tari Kupu-kupu, Bali
Tari kupu-kupu adalah tari kreasi baru asal Bali yang mengekspresikan kehidupan kupu-kupu biru tua. Tarian ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat mancanegara karena sering dipentaskan dalam festival-festival tari dunia. Dimainkan secara berkelompok oleh 5 orang wanita, tarian ini tampak begitu eksotis karena mengaplikasikan teknik gerakan gemulai dan pewarnaan eye catching pada busana yang digunakan.
Tari kupu-kupu adalah tari kreasi baru asal Bali yang mengekspresikan kehidupan kupu-kupu biru tua. Tarian ini sudah sangat dikenal oleh masyarakat mancanegara karena sering dipentaskan dalam festival-festival tari dunia. Dimainkan secara berkelompok oleh 5 orang wanita, tarian ini tampak begitu eksotis karena mengaplikasikan teknik gerakan gemulai dan pewarnaan eye catching pada busana yang digunakan.
6. Tari
Manipuren, Jawa Tengah
Tari manipuren adalah contoh tari kreasi baru yang dikembangkan dari koreografi dan gerakan tari Manipuri yang berasal dari daerah Manipur di India Timur. Tarian ini diciptakan oleh S. Maridi setelah ia berkunjung ke India dan menyaksikan pola kehidupan gadis-gadis desa yang tinggal di sekitar aliran sungai Gangga.
Tari manipuren adalah contoh tari kreasi baru yang dikembangkan dari koreografi dan gerakan tari Manipuri yang berasal dari daerah Manipur di India Timur. Tarian ini diciptakan oleh S. Maridi setelah ia berkunjung ke India dan menyaksikan pola kehidupan gadis-gadis desa yang tinggal di sekitar aliran sungai Gangga.
7. Tari
Yapong, Jakarta
Contoh tari kreasi baru selanjutnya berasal dari Jakarta. Tari Yapong, begitu ia disebut, merupakan tari yang sengaja diciptakan Bagong Kusudiarjo untuk dipentaskan dalam acara ulang tahun Jakarta yang ke 450 atau pada sekitar tahun 1977. Tarian yang mengekspresikan kehidupan masyarakat Betawi ini hingga kini masih sering dipentaskan dalam acara dan kegiatan serupa.
Contoh tari kreasi baru selanjutnya berasal dari Jakarta. Tari Yapong, begitu ia disebut, merupakan tari yang sengaja diciptakan Bagong Kusudiarjo untuk dipentaskan dalam acara ulang tahun Jakarta yang ke 450 atau pada sekitar tahun 1977. Tarian yang mengekspresikan kehidupan masyarakat Betawi ini hingga kini masih sering dipentaskan dalam acara dan kegiatan serupa.
8. Tari Manuk Rawa, Bali
Tari manuk rawa adalah tari
kreasi baru yang dikembangkan dari bagian sendratari Mahabarata dalam lakon
Bale Sigale-gale. Tari yang diciptakan oleh koreografer I Wayan Dibia dan
komposer I Wayan Beratha pada tahun 1981 ini menggambarkan kehidupan burung
rawa khas cerita Wanaparwa dalam Epos Mahabrata.
9. Tari
Garuda Nusantara, -
Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tarian yang menceritakan keagungan, kegagahan, keindahan, dan kelincahan seekor burung garuda, lambang negara Indonesia. Tari Garuda Nusantara –begitu biasa disebut, adalah tari yang sarat dengan simbol ketegasan dan kewibawaan
Contoh tari kreasi baru selanjutnya adalah tarian yang menceritakan keagungan, kegagahan, keindahan, dan kelincahan seekor burung garuda, lambang negara Indonesia. Tari Garuda Nusantara –begitu biasa disebut, adalah tari yang sarat dengan simbol ketegasan dan kewibawaan
10. Tari
Banjar Kemuning, Jawa Timur
Tari Banjar Kemuning adalah tari kreasi baru yang diciptakan oleh Agustinus, S.Sn karena terinspirasi dari kehidupan masyarakat sebuah desa di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, Desa Banjar Kemuning. Tari Banjar kemuning mengekspresikan kehidupan istri-istri nelayan di desa itu. Ketegaran, kekuatan, dan keluesan menghadapi kehidupan yang sulit saat ditinggal suami berlayar tersirat jelas dalam setiap gerakannya.
Tari Banjar Kemuning adalah tari kreasi baru yang diciptakan oleh Agustinus, S.Sn karena terinspirasi dari kehidupan masyarakat sebuah desa di wilayah Sidoarjo, Jawa Timur, Desa Banjar Kemuning. Tari Banjar kemuning mengekspresikan kehidupan istri-istri nelayan di desa itu. Ketegaran, kekuatan, dan keluesan menghadapi kehidupan yang sulit saat ditinggal suami berlayar tersirat jelas dalam setiap gerakannya.
Bentuk Tari Kreasi (Tari Kreasi dari Tradisi dan Nontradisi)
Pola tari kreasi berasal dari beberapa hal. Jenis
kreasi tari yang berkembang di masyarakat tidak terlepas dari pengaruh era
globalisasi yang menyelinap di sela kehidupan bermasyarakat, baik melalui media
komunikasi maupun internet yang mampu mencapai tempat terpencil sekalipun.
Gaya-gaya baru yang unik dan tetap memperlihatkan kekhasannya, seperti tarian
yang bersifat kedaerahan dengan sentuhan barupun bermunculan. Bentuk baru
tersebut menjadi gaya yang dimiliki perseorangan, bahkan mewakili daerah
setempat.
Bermunculannya jenis tari dengan kekhasannya yang beragam merupakan hasil kreativitas kreasi para seniman tari yang dikenali dari karyanya maupun dikenali karena tokohnya. Pada zaman dahulu, banyak orang yang mewujudkan gagasan orisinalitasnya ke dalam karya seni tari tanpa didasarkan tujuan material atau profit oriented. Semua kreasi hanya sebagai sarana mengungkapkan gagasan dan ekspresi jiwa.
Pengembangan pola-pola gerak tradisi menjadi tari kreasi
telah mendapat sentuhan kreativitas dari tangan koreogafernya. Misalnya, tari
yang melahirkan gaya dan keunikan yang dianggap baru dan hasilnya diterima
masyarakat pada masa itu. Dengan demikian, untuk jenis tari yang lahir dengan
gagasan baru dan unik dari tangan para koreografer Indonesia pada sebuah masa
tertentu sering kali disebut sebagai Tari Kreasi Baru (karya cipta hasil
kreativitas yang baru).
Keunikan karya individual itu kemudian mengalami
perjalanan panjang, dan bergerak bersamaan dengan munculnya tari kreasi
lainnya. Oleh karena itu, dalam kurun waktu tertentu, tari kreasi baru ini
bergeser karena kembali akan mengkristal menjadi sebuah tari tradisi.
Gagasan kreativitas tari kreasi merupakan:
a. hasil kreativitas pengembangan pada salah satu elemen
atau unsur tari dan pendukung lainnya;
b. kreativitas dalam mengungkapkan ide atau gagasan original dalam bentuk karya seni tari.
a. Pola Tari Kreasi Bersumber dari Tari Tradisi
b. kreativitas dalam mengungkapkan ide atau gagasan original dalam bentuk karya seni tari.
a. Pola Tari Kreasi Bersumber dari Tari Tradisi
Jenis tari kreasi yang berpola garapan tari tradisi adalah
kreasi tarian yang mengambil sumber pengembangan sebuah tari kreasi dari tari
tradisional daerah setempat. Susunan gerak atau koreografinya pun berdasarkan
gaya tari daerahnya sendiri. Penggambaran tarian diambil dari latar belakang
cerita, legenda, dongeng, dan mitos daerahnya. Isi tarian menunjukkan sifat dan
karakter masyarakatnya.
Di Minang, Sumatra Barat, pada zaman dulu, koreografer
Huriah Adam yang menampilkan tarian dengan gaya pencak silat Melayu menjadi
sebuah tari kreasi yang diminati dan diberikan penghargaan sebagai bentuk sikap
apresiatif insan seni kepadanya. Namun, kini orang tetap menyebutnya sebagai
Tari Kreasi Baru. Tari karya Huriah Adam menjadi sebuah karya tari yang baru
dalam tradisi karena kurun waktu tumbuh kembangnya yang lama.
Di Jawa Barat, insan tari mengenal tokoh tari kreasi R.
Tjetje Somantri yang hingga kini tariannya masih diminati masyarakat, dan masih
dipertahankan oleh muridnya yang paling menonjol, yaitu Indrawati Lukman dan
Irawati Durban pada karya tari seperti Tari Merak, Tari Topeng Koncaran, dan
Tari Kandagan. Tokoh tari kreasi lainadalah Enoch Atmadibrata yang menciptakan
Tari Kreasi Cendrawasih. Nugraha Suradireja menciptakan Tari Topeng Tumenggung
Priangan dan Tari Kencana Wungu.
Demikian pula yang dilakukan para koreografer yang namanya dikenal di hampir seluruh wilayah Indonesia, seperti Gusmiati Suid (Tari Piring dan Tari Galombang dari Sumatra Barat), I Mario pada karya Kebyar Duduk (Bali), dan Bagong Kusudiarjo (dari Yogyakarta) yang terkenal dengan Tari Yapong tahun 80-an.
Pada masanya, mereka menciptakan tari-tarian kreasi dengan berpijak pada tari tradisional daerah mereka sendiri. Terobosan mereka pada saat itu adalah memadukan gerak dari akar sumber gerak tradisional dengan bentuk yang baru. Bahkan, hingga kini karya tarinya diminati banyak orang.
Karyanya dianggap mewakili kebaruan tanpa melepaskan ciri khas daerahnya. Dulu, media komunikasi sulit diperoleh. Transportasi pun kondisinya tak jauh berbeda. Kini, televisi dan internet menjadi jendela dunia bagi semua manusia di dunia sehingga kita bisa memperoleh informasi apa pun dan dari mana pun di seluruh belahan dunia. Hal ini memberi kemudahan kepada koreografer untuk membuka mata, pikiran, dan wawasan terhadap perkembangan seni tari dari daerah, bahkan dari negara lainnya.
Perbedaan berkembangnya tari yang bersumber dari tradisi dengan yang nontradisi sebenarnya juga tidak terlalu jauh karena seni tradisional pada beberapa daerah telah mendapat tempat yang cukup baik. Buktinya, masyarakat berlomba-lomba menampilkan seni tradisional pada acara bergengsi. Seperti pada acara penghargaan untuk insan musik Indonesia, banyak yang memilih menyajikan Tari Saman dari Nanggroe Aceh Darussalam sebagai pembukaan.
Hal itu menunjukkan apresiasi yang baik menuju perubahan
sikap dan mental bangsa. Belum lagi pada event yang khusus disajikan bagi
kalangan tertentu. Sebenarnya, kalangan negarawan sejak lama telah menempatkan
tari tradisional sebagai sajian klasik eksklusif di kalangan istana. Namun,
sayangnya hal itu tidak diikuti oleh peran serta generasi mudanya.
b. Pola Tari Kreasi Nontradisi
Dalam penggarapan tari kreasi nontradisi, yang diandalkan
hanya kebebasan berekspresi dengan mengeskplorasi gerak sebanyak-banyaknya,
kemudian menyusunnya menjadi sebuah pola gerak. Pola gerak yang dikumpulkan
dari hasil eksplorasi gerak tadi menjadi sebuah gerak yang nantinya
dikelompokkan, kemudian disusun menjadi sebuah ragam gerak yang terstruktur
secara koreografi.
Tari kreasi sebagai media untuk mengungkapkan perasaan,
keinginan, dan pandangan, kadang-kadang terwujud dengan gerakan yang sangat
abstrak. Gerak yang tidak bermakna pada setiap elemen geraknya, benar-benar
dilakukan dari dalam batin, lepas dari sumber pijakan tradisi. Contohnya, tari
Hip Hop, tari yang oleh masyarakat disebut tari modern. Agar terdengar tidak ketinggalan
zaman, masyarakat menyimpulkan tari dengan indikator keanehan, ketidaklaziman,
kebaruan alat dan kemodernan teknologi yang diserapkan pada properti, bentuk
gerak, setting pentas, busana, dan rias wajah fantastic sebagai kelompok tari
modern.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Peranan seni tari untuk dapat
memenuhi kebutuhan manusia adalah dengan melalui stimulan individu, social dan
komunikasi. Dengan demikian tari dalam memenuhi kebutuhan individu dan social
merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian ekspresi jiwa dalam kaitannya
dengan kepentingan lingkungan. Oleh karena itu tari dapat berperan sebagai
pemujaan, sarana komunikasi, dan pernyataan batin manusia dalam kaitannya
dengan ekspresi kehendak. Secara garis besar fungsi tari ada 3 antara lain
:tari sebagai upacara , tari sebagai sarana hiburan dan tari sebagai sarana
pertunjukkan
Dalam sebuah tarian antara tubuh,
gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam sebuah tarian terdapat
unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan waktu.
Tari kreasi adalah bentuk gerak
tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan
dengan tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai
daerah di Indonesia. selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busananya juga
merupakan hasil modifikasi tari tradisi. Bentuk tari yang lebih baru lagi
misalnya tari pantomim (gerak patah-patah penuh tebakan), operet (mempertegas
lagu dan cerita), dan kontemporer (gerak ekspresif spontan, terlihat tak
beraturan tapi terkonsep).
DAFTAR PUSTAKA
https://thefikkar.blogspot.com/2016/09/makalah-tari-kreasi.html
http://chacalidiyah.blogspot.com/2012/11/pengertian-tari-kreasi.html.
http://www.jatikom.com/2015/11/kumpulan-tari-tradisional-indonesia.html
Terima kasih sudah berkenan membaca
artikel tersebut di atas tentang MAKALAH TARI KREASI. Penulis mohon teman-teman kiranya
berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel
tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat
kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon