HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MANUSIA DENGAN ASMAUL HUSNA
Kaitanya sifat asmaul husna adalah sifat sifat yang baik
atau bagus yang dimiliki Allah karena kaitanya sifat yg dimiliki Allah harus
dicontoh atau harus diamalkan oleh manusia sebagaii hambanya, Kaitannya bisa
dilihat dari arti asmaul husna yang dapat memengaruhi sifat dan karakter
manusia.
A. Pengertian Asmaul Husna
Asmaul husna ada dua kata singkat tetapi memoliki makna yang
dalam dan luas , Asmaul Husna adalah nama nama baik dan indah bagi Allah Swt,
didalamnya mengandung sifat sifat kesempurnaan , kemuliaan dan keagungan
Allah Swt , para ulama telah banyak menulis buku yang membahas dan
menggali makna yang terkandung dalam Asmaul Husna, hal ini menunjukkan betapa
Asmaul Husna mengandung samudra nilai yang penting.
Ketika kita meminta sesuatu hajat kepada Allah , kita
panggil Allah dengan Asmaul Husna yang menunjukan bahwa Allah bisa mengabulkan
permintaan kita karena memang Allah Swt memiliki hal tersebut, misalnya :
Ketika meminta rezeki dalam doa kita , kita panggil allah
swt dengan asmaul husna Ya Rozzzaq (wahai dzat yang maha pemberi rezeki) Ya
Ghoni ( wahai dzat maha kaya) Ya Mughni (wahai yang maha memakmurkan )
Di samping itu dalam masyarakat islam ketika memberi
nama anak yang baru lahir, sangat baik dan sangat di anjurkan jika memberi nama
anak tersebut dengan asmaul husna yang memiliki arti dan makna yang bisa
di teladani manusia , tentu dengan syarat di depan asmaul husna tersebut
diawali dengan kata ‘abdun , yang artinya hamba Allah , misalnya abdur Rahim
(hamba dzat yang maha pengasih ). dan lain sebagainya .
BMemahami asmaul husna (
al-karim, al-mu’min, al-wakil, al-matin, al-jami’ al-adl, dan al-akhir)
1. Al-karim ( الكريم)
Al-karim artinya yang maha mulia , Allah adalah dzat yang
maha sempurna dengan kemuliaannya , dia terbebas dari perbuatan negatif dari
makhluk-makhluknya. Karena perbuatan negatif makhluk , sama sekali tidak akan
memengaruhi dan mengurangi kemuliaan Allah Swt.
Semua telah ditentukan rizkinya oleh Allah Swt , jangankan
manusia binatangpun telah Allah sediakan rizkinya masing-masing, hewan diberi
makan dan tempat tinggal sesuai dengan karakter dan habitatnya oleh Allah
Swt.
Artinya :Dan tidak ada suatu
binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia
mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya
tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husan al-karim
hendaknya kita memilioki sikap-sikap antara lain.
a.
Budi pekerti yang luhur sehingga akan hidup pada
drajat yang mulia baik di sisi allah maupun di sisi manusia
b.
Menghindari akhlak tercela yang membuat kita
menjadi hina baik dihadapan Allah Swt maupun sesama manusia.
c.
Pandai bersyukur atas nikmat-nikmat Allah Swt
yang jumlahnya sangat banyak semua itu allah anugrahkan kepada kita
karena Allah Swt memiliki sifat Al-Karim maha pemura
2. Al-mukmin
( الكريم )
Al-mu’min artinya yang maha memberi keamanan , Allah Swt
adalah satu satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan keamanan ketika kita
berdoa kepada Allah dengan nama Al-Mu’min berarti ia memohon diberi keamanan ,
di hindarkan dari fitnah , bencana dan siksa . mu’min yang sejati adalah mu’min
yang mengharap keamanan dari Allah Swt tidak meminta keamanan dan perlindungan
dari selain allah swt , dialah uyang maha memberikan keamanan .
Imam Al-Ghozali mengartikan Al-Mu’min adalah dengan
dikembalikannya rasa aman dan keamanan ditutupnya segala jalan yang menimbulkan
rasa takut rasa aman akan tergambar pada saat seorang manusia mengalami
ketakutan , didalam asmaul husna Al-Mu’min terdapat kekuatan yang maha dasyat
dan luar biasa , didalamnya terdapat pertolongan , perlindungan , dan jaminan.
Allah swt berfirman
Artinya :
Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha
Sejahtera, yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha
perkasa, yang Maha Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari
apa yang mereka persekutukan.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna Al-Mu’min
hendaknya kita memiliki sikap-sikap , antara lain :
a.
Meneladani sifat allah tersebut sehingga satu
sama lain, saling memberi rasa aman, dan keamanan se4hingga tercipta suasana
yang nyaman
b.
Menghiondari dari melakukan hal-hal yang dapat
membuat orang lain merasa takut atau mengusik ketenangan orang lain.
c.
Meneladani makna dari sifat al-mu’min , dimana
lisan dan perbuatan serta tindakan kita harus menyelamatkan orang lain minimal
tidak membahayakan orang lain.
d.
Yakin dan optimis yang kemudian melahirkan
kreativitas dan inovasi sebab kita yakin dan optimis bahwa keyakinan allah
selalu bersama kita .
e.
Sikap berani dan tidak menjadi orang penakut
karena kita yakin allah akan menjaga dan melindunginya.
3. Al-wakil ( الوكيل )
Al-wakil berarti yang maha mewakili dialah wakil yang mutlak
, dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi urusan hambanya di samping
itu dia juga menjadikan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh umat manusia, hanya
allah yang dapat memudahkan makhluknya dari kesusahan yang dijhadapinyA.
Dalam kitab suci Al – qur’an, asmaul husna Al – wakil
disebut di beberapa tempat, yaitu: Q.S. Ali-imron/3 ayat 173; Q.S
An-nisa/4 ayat 81; Q.S Al-An’am/6 ayat102; Q.S Yusuf/12 ayat 66; Q.S
Al-Qosos/28 ayat 28; Q.S Az-zumar/39 ayat62; Q.S An-nisa/4 ayat 171; Q.S
Al-isra/17 ayat 65; Q.S AL-ahzab/33 ayat 31; Q.S Al-ahzab/33 ayat 48; Q.S
Al-muzzammil/73 ayat 9.
Allah pencipta segala sesuatu. Allah juga yang memelihara
serta memberi perlindungan. Hal itu sesuai dengan ayat berikut.
الله خالق كل شيء وهوعلى كل شيءوكيل
Artinya:
Allah pencipta segala sesuatu dan dia Dia maha pemelihara
atas segala sesuatu (Q.S Az-zumar/39: 62)
Ketika berjuang melawan kezaliman dan kebatilan yang di
lakukan ileh orang-orang kafir dan munafik, kita sering menghadapi gangguan.
Janganlah kita terpengaruh dan mengikuiti kemauan mereka. Kita harus tetap
istikamah dalam menghadapi mere3ka dan kita bertawakal kepada Allah karena
Allah lah yang maha pelindung bagi hamba-hamba-Nya.
ولاتطع الكفرين والمتفقين ودع اذهم وتوكل على الله وكفى بااللهوكيل
Artinya:
Dan janganlah engkau (Muhammad) menuruti orang-orang kafir
dan orang-orang munafik itu, janganlah engkau hiraukan gangguan mereka dan
bertawaklah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung. (Q.S
Al-ahzab/33:48)
Dengan memahami dan menghayati makna Asmaul husna Al-wakil,
hendaknya lita dapat memiliki sikap-sikapm, antara lain
a.
Sadar bahwa hanya Allah SWT. Tempat
menggantungan diri sebab selain Allah tiada yang dapat mencukupi segala kekurangan.
b.
Teguh pendirian dan tidak merasa takut didalam
perjuangan menegakkan yang benar dan melawa kebatilan,
c.
Saling menjaga terhadap sesama, tidak suka
mengganggu ketenangan orang lain apalagi mengancam keselamatan orang serta suka
menteror orang lain.
4. Al-Matin ( المتين )
Kata al-matin merupakan kata sifat yang diambil
dari kata matn yang berarti kukuh dan kuat. Al-matin brarti Yang
Mahakukuh Allah adalah Zat yang mempunyai kekuatan sempurna. Kekuatan-Nya
terbatas dari kelemahan.Kekuatan-Nya yang kukuh tidak bisa digoyahkan oleh
makhluk-Nya.Kekuatan-Nya berdiri sendiri dan tiada yang membantu dalam
kekuatan.
Dalam kitab suci Al-Qur’an,kata Matin ditemukan
sebanyak tiga kali, yaitu dua ayat menyifati rencana Allah,dan satu ayat
menyifati Allah,yaitu Q.S.al-A’raf/7:183, Q.s al-Qalam/68:45,dan Q.S.
az-Zariyat/51:58
ان الله هوالرزاق ذ و القوة المتين
Artinya:
Sesungguh Allah, Dialah pemberi rizqi yang mempunyai
kekuatan lago sangat kukuh. (Q.S Az-zariyat/51 : 58)
Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT. Mempunyai sifat
yang sangat kukuh, tidak bisa di pengaruhi yang lain dan tidak ada pula yang
bisa mengubah qudrah dan iradah Allah SWT.
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-matin,
hendaknya kita memiliki sikap-sikap antara lain:
a.
Sadar jika meminta pertolongan meminta hanya
kepada Allah SWT. Semata, dan tidak akan meminta kepada yang lain sebab hanya
Allah yang memiliki kekuatan yang sempurna.
b.
Berusaha menghindari sikap sombong sebab kita
sadar bahwa kemampuan kita terbatas, jauh dari sifat sempurna.
c.
Yakin bahwasannya semua kekuatan adalah milik
Allah SWT;
d.
Berusaha untuk menjadi orang mukmin yang kuat,
baik dari segi fisik, ekonomi maupun dari segi keilmuan (intelektual)
e.
5. Al-Jami’
(الجامع)
Al-jami’ berarti yang maha mengumpulkan. Allah Swt. Adalah
Zat yangb menghimpun manusia pada hari kiamat kelak. Allah juga yang
mengumpulkan bagian-bagian tubuh manusia yang berserakan, lalu dibangkitkan
kembali dari alamn kubur. tidak ada seorang hamba yang lepas dari himpunan-Nya,
baik mereka yang ada dipermakaman maupun mereka yang mati secara tidak wajar
seperti mati tenggelam, dimakan binatang buas, dan lain sebagainya. Semua akan
di himpun oleh Allah mulai dari manusia yang pertama sampai manusia yang
terakhir nanti.
Dalam kitab suci Al-qur’an, Asma’ul husna Al-jami’ diebutkan
dalam beberapa tempat, yaitu ,
Q.S al-imran / 3 : 9; Q.S. An-nisa’/4 : 87, 140, 172 ; Q.S.
Yunus/10: 28, 45; Q.S.Al-isra’/17: 97; Q.S. Maryam/19: 85; Q.S. Taha/20:
102 ; Q.S. An-nur/25: 43; Q.S. Saba’/34: 26, 40; Q.S. Al-jasiyah/45: 26.
Allah-lah yang menghidupkan manusia, Allah pula yang akan
mematikan, kemudian Allah pula yang akan mengumpulkan semua manusia, mulai
manusia yang pertama sampai manusia yang terakhir pada hari kiamat nanti. Hal
ini ditegaskan sebagaimana dalam ayat berikut ini.
Artinya :. Katakanlah: "Allah-lah yang menghidupkan
kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat
yang tidak ada keraguan padanya; akan tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui.
Orang-orang yang berdosa (mujirimin) akan dikumpulkan oleh Allah dengan
muka yang sedih, biru muram,karena mereka harus menjalani siksaan yang panjang
dan amat sedih.
يوم ينفح فى الصور ونحشرالمجرمين يومئذزرقا
Artinya :
Pada hari (kiamat) sangkakala ditiup (yang kedua kali) dan
pada hari itu kami kumpulkan orang-orang yang berdosa dengan (wajah) biru muram
(Q.S Taha/20 : 102)
Dengan memahami dan menghayati makna Asma’ul husna Al-jam’; hendaknya kita
memiliki sikap-sikap, antara lain:
a.
Sadar bahwa kita suatu saat kita akan mati dan
suatu saat akan dikumpulkan di sebuah tempat yang bernama padang makhsyar,
menunggu penentuan nasib di akherat apa akan bertempat di surga atau di neraka.
b.
Hati-hati dalam bertindak karena semuanya akan
dimintai pertanggung jawaban.
c.
Semangat dalam melakukan kebaikan dan merasa
optimis, bahwa semua kebaikan akan ada nilainya di hadapan Allah. Jika kita
termasuk muttaqin maka kita akan dikumpulkan dalam keadaan terhormat disisi
Allah.
d.
Rasa takut ketika ada niat akan melakukan berbuatan
dosa. Karena Almujrimin (para pelaku dosa) dikumpulkan dipadang makhsyar tadi
dengan muka biru muram, sedih dan penyesalan.
6. Al-‘Adl
(العدل)
Al-‘adl berati adil. Maksudnya, Allah SWT. Adalah Zat yang
maha adil. Keadilan Allah Swt. Terhadap mahlik-Nya meliputi segala hal, baik
menyangkut urusan keduniaan maupun urusan akhirat.
Allah Swt memberi rizqi kepada setiap mahluk asalkan mau
berusaha. Demikian pula dalam hal ibadah. Allah Swt. Tidak penah membedakan
cara ibadah antara hamba yang satu dengan hamba yang lain. Semua sama, kaya dan
miskin mempunyai kewajiban ibadah yang sama.
Dalam kitab suci Al-qur’an kata Al-‘adl disebutkan
dibeberapa tempat yaitu: Q.S. Al’imron/3:18; Q.S. An-nisa’/4:58, 135; Q.S.
Al-maidah/5:8, 42;Q.S. Al-A’raf/7: 29; Q.S. An-nahl/16: 76, 90; Q.S.
Al-mukmin/40: 20; Q.S. Al-hujurat/49: 9; Q.S. At-tin/95: 8 dan masih banyak
ayat-ayat yang lainnya yang membahas tentang Adil.
Ketika kita memutuskan sebuah persoalan oleh allah swt. Kita
diperintahkan untuk memutuskan dengan adil, tidak boleh berat sebelah atau
berpihak kepada yang salah.
Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan
amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan
hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha
mendengar lagi Maha melihat.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-adlu ,
seharusnya kita memiliki sikap
a.
Husnudhon (positif thingking) kepada allah
terhadap semua ketentuan allah swt”,
b.
Senantiasa bersyukur kepada allah swt. Atas
ketentuan – Nya yang adil.”,
c.
Meneladani sikap al-adlu dengan memerapkan sikap
adil terhadap sesama.
7. Al-Akhir
( الأخير )
Al-akhir berarti yang maha akhir. Allah swt. Adalah dzat
yang maha akhir ( kekal) akhir bag allah tidak ada ujung dan tanpa batas .
setelah semua makhluk musnah , allah swt. Akan tetap ada dan tidak akan
mengalami kemusnahan . berbneda dengan makhluknya yang akan mengalami kepunahan
dan kemusnahan . setiap makhluk akan mengalami akhir baik. Makhluk hidup akan
nerakhir dengan kematian . sedangkan , benda mati akan mengalami kepunahan
seperti lapuk yang kemudian hancur lebur.
Al-akhir adalah dzat yang memiliki sikap kekal dan maha akhir
yang tidak ada sesuatu pun setelahnya . ia maha kekal tatkala semua makhluk
hancur, maha kekal dengan kekekalannya Artinya :
Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin
dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.
Dengan memahami dan menghayati makna asmaul husna al-akhirt,
hendaknya kita memilikli sikap dan prilaku sebagai berikut.
a.
Kita menjadi sadar bahwa allah saja yang akan
kekal sementara hidup kita akan berakhir. Kita tidak boleh lupa diri dan
terlena dengan kehidupan dunia yang sementara ini . kita harus giat
mempersiapkan diri dengan bekal ibadah yang akan kita bawa ke alam akhirat.
b.
Orang yang menyakini allah memiliki sifat
al-akhir akan menjadiakn allah sebagai satu-satunay tujuan hidup yang tiada
tujuan hidup selainnya, tidak ada permintaan kepada selainnya, dan segala
kesudahan tertuju hanya kepadanya .
c.
Orang yang menyakini allah memiliki sifat
al-akhir akan selalu merasa membutuhkan rabbnya, ia selalu mendasarkan apa yang
diperbuat Nya kepada apa yang telah ditetapkan oleh allah untuk hambanya .
d.
Orang yang meyakini allah memiliki sifat
al;-akhir akan berlindung dari dirinya , dengan dirinya , semua urusan dan
hukum adalah miliknya
2. PENGERTIAN DALIL NAQLI
DALIL ADALAH : Dalil adalah keterangan yang dijadikan bukti
atau alasan suatu kebenaran terutama berdasarkan ayat Al-quran, atau dalil bisa
juga berarti bukti kuat yang mendukung argumentasi seseorang. Atau petunjuk
atau tanda bukti dari suatu kebenaran , karena untuk menentukan bahwa, sesuatu
itu benar , dapat dipercayai dan diyakini perlu ada bukti yang sah dan akurat,
sehingga kebenaran dan keyakinan itu dapat ditegakkan, sekaligus memberantas
keragu-raguan dan rasa was-was di hati.
Contohnya
Contohnya
-
Berkerja Keras
yaitu bekerja dengan
sungguh-sungguh untuk mencapai tujuan atau prestasi kemudian disertai dengan
berserah diri (tawakkal) kepada Allah SWT baik untuk kepentingan dunia dan akhirat.
-
Tekun dan Ulet
-
Tekun dan Ulet, melakukan semua pekerjaan dengan
rajin, teliti, sabar, hati-hati, dan sungguh-sungguh. Dalam bel ajar dan
menuntut ilmupun kita harus
giat dan rajin menekuni apa yang sedang dipelajari. Dengan rajin belajar, dan
tekun, kita dapat meraih kesejahteraan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.
Allah akan merubah keadaan seseorang apabila ia juga berusaha dengan
sungguh-sungguh.
3.CONTOH CONTOH
a.
Contoh Keluhuran Budi
Orang yang memiliki keluhuran budi tidak
enggan untuk membagi bagi ilmunya.
b.
Contoh Kokoh pendirian
Muraqabah sealalu mengontrol
akan kedekatanya dengan Allah, perwujudanya adalah dengan menjalani
perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan ada rasa malu dan takut
apabila hidup tidak sesuai Syariat.
c.
Contoh pemberi rasa aman
pemberi rasa aman: membela keadilan dan
berusaha untuk melindungi orang lain
D.Contoh Tawaqal tawakal : berserah diri atas musibah yang menimpa diri kita.
D.Contoh Tawaqal tawakal : berserah diri atas musibah yang menimpa diri kita.
d.
Contoh perilaku adil
adil : tidak membeda-bedakan sesama umat
manusia dan berusaha bersikap adil dalam kehidupan
Contoh
penerapan Asmaul Husna
Contoh penerapan Asmaul Husna ke perilaku sehari – hari
Al-Karim (Allah Maha mulia)
Maha mulia, dermawan, pemurah,
pemberi rizki,pemberi nikmat, pemberi maaf kepada semua makhluk-Nya
contoh penerapan al-Karim dalam
kehidupan:
Menepati janji yang sudah dibuat
dan tidak mengingkarinya
Menyisihkan uang jajan untuk
infaq sodaqoh setiap hari jumat yang diedarkan oleh ROHIS/OSIS
Menjamu tamu yang datang kerumah
Menjadi pribadi yang pemaaf
Tidak membeda-bedakan teman
Menjaga tali silaturahmi menolng
orang yang sedang kesusahan
Mengembalikan barang yang
ditemukan kepada pemiliknya.
Al-Mukmin (allah Maha Pemberi Rasa Aman)
Maha Pemberi Rasa Aman,
pembenaran, ketenangan hati, kepada semua makhluk-Nya.
Contoh penerapan dalam keidupan:
Memberikan pertolongan kepada
orang lain yang terkena musibah
Tidak membuat gaduh di dalam
kelas/ diluar kelas
Memberi rasa aman kepada orang
lain
Tidak membuat onar/keributan/
perploncoan/ pelecehan/ pertengkaran/ tawuran/ pemerasa/ segala bentuk
perbuatan yang meresahkan seluruh warga sekolah / masyarakat.
Berhati-hati dalam berkendara di
jalan raya agar tidak terjadi kecelakaan
Melengkapi kelengkapan kendaraan
dan mematuhi rambu lalulintas
Al-Wakil
Allah Maha Mewakili, memelihara
segala urusan yang diserahkan oleh hamba kepada-Nya tanpa membiarkan apapun
terbengkalai.
Cara kita megamalkan asma
al-Wakil dalam kehidupan yaitu dengan cara:
Bekerja/belajar dengan
sungguh-sungguh, karena Allah tidak akan merubah nasib seseorang yang tidak
mau BERUSAHA.
Menghindari kemalasan dan
menumbuhkan sifat bekerja keras, tekun, ulet.
Memasrahkan semua urusan kepada
Allah setelah berusaha dan berdoa.
Al-Matin
Allah Maha Kokoh, Maha Sempurna
tiada yang menyaingi kekokohan-Nya.
Untuk meneladani al-Matin dalam
kehidupan, kita harus:
Beribadah dengan sunggh-sungguh.
Terus berusaha dan Tidak mudah
putus asa.
Tidak mudah terpengaruh oleh
ajakan orang lain untuk melakukan perbuatan tercela.
Kuat dan sabar dalam menghadapi
ujian dan cobaan yang dihadapi.
Menerapkan sikap disiplin dalam
kehidupan.
Tidak menggantungkan kepada
selain Allah dalam memenuhi kebutuhan.
Bekerjasama dengan orang lain,
sehingga menjadi lebih kuat.
Al-Jami
Alah Maha Mengumpulkan.
Mengumpulkan segala sesuatu (amal perbuatan manusia, tulang belulang yang
berserakan => manusia utuh, seluruh manusia dipadang mahsar, dll)
Cara kita mengamalkan al-Jami
dalam kehidupan dengan cara:
Mempersatukan orang-orang yang
sedang berselisih.
Melaksanakan sholat berjama’ah
Hidup bermasyarakat.
Menjaga pergaulan dengan baik
Memperbanyak silaturahmi
Menjalin kerjasama dengan orang
lain.
Al-‘Adl
Allah Maha Adil.
Contoh penerapan perilaku adil
dalam kehidupan
Pemilihan ketua kelas secara
musyawarah
Pemilihan presiden secara
demokrasi
Pemberian hukuman atau hadiah
kepada siswa tanpa pandang bulu
Lawan dari adil adalah
DZALIM/ZALIM. Dzalim terbagi menjadi 3 macam, antara lain:
Dzalim kepada Allah, seperti
perbuatan syirik (menyekutukan Allah), meninggalkan sholat.
Dzalim kepada diri sendiri,
seperti putus asa, tidak bersabar ketika ditimpa musibah, membolos sekolah,
selama KBM tidur/mainan HP, tidak mengerjakan tugas, tidak belajar atau
membiarkan diri dalam kebodohan, tidak melaksanakan sholat wajib.
Dzalim kepada orang lain, seperti
menipu, mencuri, mengadu domba, berprasangka buruk, menggunjing.
Al-Akhir
Allah Maha Akhir. Asma ini
menegaskan tentang kemustahilan akan ketiadaan-Nya, sehingga asma ini bermakna
tidak ada masa terakhir bagi Dzat dan Sifat-sifat-Nya.
Contoh sikap meneladani asma
al-akhir
Melaksanakan perintah Allah
(sholat, puasa, sedekah)
Menjauhi larangan Allah
(menyekutukan-Allah)
Tidak sombong dihadapan Allah dan
sesama manusia
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang HUBUNGAN ANTARA PERILAKU MANUSIA DENGAN ASMAUL HUSNA. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon