KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat
dan Hidayah- nya sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam
menjalankan aktifitas sehari-hari. Penyusun juga panjatkan kehadiran Allah SWT, karena hanya dengan kerido’an-nya “Makalah Fotosintesis” ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, laporan lengkap ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis berharap saran dan kritik
demi perbaikan-perbaikan lebih lanjut.
Akhirnya penulis berharap, semoga laporan lengkap ini dapat memberikan
manfaat bagi yang membutuhkan.
Kepahiang,
..........................
Penulis
PNDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumbuhan adalah organisme eukariota multiseluler yang
tergolong ke dalam kerajaan Plantae. Tanaman hijau memiliki dinding sel yang
kokoh mengandung selulosa. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof,
yakni memproduksi energi sendiri dengan mengubah energi cahaya matahari melalui
proses yang disebut fotosintesis dalam organel sel bernama kloroplas.
Dalam kelangsungan hidupnya tumbuhan sangat membutuhkan
energi dan makanan. Tumbuhan dapat memperoleh energi dan makanan melalui sebuah
proses yang disebut fotosintesis. Pada Klorofil ini sendiri ada di dalam bagian
organel bernama kloroplast. Dengan fotosintesislah tumbuhan bisa menghasilkan
makanan dan memperoleh energinya demi kelangsungan hidupnya.
Fotosintesis adalah peristiwa sintesis atau penyusunan
zat organik yang terdiri dari gula dari zat anorganik yang terdiri dari air dan
karbon dioksida dengan bantuan energi cahaya
atau foton matahari. Dalam fotosintesis, dihasilkan glukosa atau
karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi tumbuhan.
Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk membuat senyawa
lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian dari karbohidrat ini disimpan sebagai
cadangan makanan. Jika tumbuhan dimakan hewan atau manusia, maka terjadi
perpindahan energi dari energi matahari menjadi energi kimia dalam tumbuhan
kemudian berpindah ke tubuh hewan atau manusia. Jika hewan itu dimakan hewan
lain, maka akan disertai pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber energi
utama bagi kehidupan di bumi ini adalah matahari. Fotosintesis ini secara
sederhana dapat diartikan sebagai sebuah proses pembuatan makanan yang di
lakukan pada tumbuhan yang memiliki warna hijau dengan cara melibatkan sebuah
cahaya matahari. Selain sinar matahari pada proses fotosintesis ini melibatkan
beberapa enzim. Pada proses fotosintesis ini sering dilakukan oleh
tumbuh-tumbuhan, dan beberapa jenis alga serta bakteri yang akan menghasilkan
sebuah energi yang dapat digunakan di dalam berbagai aktivitas. Dan sebuah
Energi tersebut juga disebut dengan nutrisi.Hampir semua makhluk hidup sangat
bergantung pada hasil fotosintesis. Sehingga fotosintesis menjadi sangat
penting bagi kehidupan di bumi. Organisme yang mampu menyusun senyawa organik
dari senyawa anorganik dinamakan
organisme autrotof.
Di bagian daun tumbuhan terdapat 2 lapisan sel yang
memiliki nama mesofil. Pada bagian ini terdapat setengah juta kloroplast
tersebar disetiap millimeter persegi. Kemudian Cahaya matahari akan melewati
lapisan epidermis tanpa warna lalu menuju mesofil. Yang Pada bagian ini
sebagian besar kegiatan dari fotosintesis berlangsung. Maka dari itu setiap
tumbuhan sangat membutuhkan sebuah klorofil atau yang biasa di sebut dengan
hijau daun agar dapat melakukan sebuah proses fotosintesis.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Apa pengertian
fotosintesis?
2. Bagaimana proses
terjadinya fotosintesis?
3. Faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi fotosintesis?
1.3 Tujuan
Tujuan yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Untuk mengetahui pengertian
dari fotosintesis
2. Untuk mengetahui proses yang
terjadi pada fotosintesis
3. Untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Fotosintesis
Menurut ilmu biologi, Fotosintesis adalah proses
pengubahan energi cahaya matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya
dalam bentuk glukosa. Proses ini terjadi hanya pada tumbuhan dan beberapa ganggang
(Kingdom Protista). Tumbuhan hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk
membentuk glukosa. Proses fotosintesis terjadi di kloroplas, lebih khususnya
yaitu pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis.
Fotosintesis terjadi terutama pada daun. Bagian khas
dari daun meliputi epidermis atas dan bagian bawah daun, mesofil daun, bundel
vaskuler dan stomata. Sel-sel epidermis atas dan bawah tidak memiliki kloroplas
sehingga fotosintesis tidak dapat terjadi. Bagian tersebut hanya berfungsi
sebagai pelindung bagi daun.
Pada stomata terdapat lubang yang berada terutama pada
epidermis bawah dan untuk pertukaran udara, stomata akan membiarkan CO2 masuk
dan akan mengeluarkan O2. Bundel vaskuler atau pembuluh darah yang terdapat di
daun merupakan bagian dari sistem transportasi tumbuhan, dimana air dan nutrisi
bergerak disekitar pabrik yang diperlukan.
2.2 Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof
artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan
menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang
diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari
fotosintesis. Fotosintesis berasal dari dua kata yaitu Photo yang berarti
Cahaya dan Synthesis yang berarti proses
pembuatan atau pengolahan. Proses fotosintesis merupakan proses mengolah
bahan yang sederhana menjadi bahan yang kompleks dengan menggunakan bantuan
dari cahaya.
Bahan sederhana yang digunakan oleh tumbuhan untuk fotosintesis adalah
karbon dioksida dan air. Tumbuhan umumnya mendapat karbon dioksida dari udara
dan mendapatkan air dari tanah. Karbon
dioksida diubah menjadi gula. Hasil sampingan proses ini adalah gas oksigen.
Proses atau reaksi ini sangat memerlukan energi yang secara alami didapat dari
cahaya matahari. Energi dari cahaya matahari itu diserap dari klorofil yang
terdapat pada tumbuhan.
Sebenarnya, proses fotosintesis bukanlah reaksi tunggal, melainkan
terdiri dari beberapa tahap reaksi yang kompleks. Reaksi tersebut dapat
menghasilkan oksigen dan glukosa. Glukosa tersebut dapat digunakan untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada
respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada proses respirasi,
gula atau glukosa dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk
menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan
pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada
tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil
menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian
tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar
energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut
mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju
mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun
biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk
mencegah terjadinya penyerapan sinar Matahari ataupun penguapan air yang
berlebihan. Reaksi yang terjadi dapat dituliskan secara sederhana sebagai
berikut.
1. Tahap – tahap Fotosintesis
Proses fotosintesis yang
terjadi di kloroplas melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut
diantaranya adalah reaksi terang dan reaksi gelap. Kedua reaksi tersebut akan dijelaskan sebagai
berikut :
A. Reaksi Terang
Reaksi terang berlangsung di
dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran
tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas.
Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam proses
fotosintesis. Dalam reaksi terang ini, klorofil menyerap cahaya nila. Energi
yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi tersebut
disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian
atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Reaksi fotolisis dapat
ditulis sebagai berikut :
B. Reaksi gelap
Reaksi gelap berlangsung di
dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh
dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Reaksi gelap tidak
membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi
siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang. Ada dua
macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack. Pada siklus
Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga,
yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco. Pada
siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon
empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah enzim
phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa
yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
2. Hasil Akhir Fotosintesis
Secara umum karbohidrat
dianggap sebagai hasil akhir fotosintesis. Namun patut diperhatikan istilah
karbohidrat tersebut dapat berupa monosakarida, disakarida, dan polisakaria.
Sebenarnya hasil akhir fotosintesis adalah gula sederhana beratom C-3. Senyawa
ini sangat mudah bereaksi, sehingga sebelum diangkut perlu diubah terlebih
dahulu menjadi gula lain, misalnya glukosa.
Glukosa diangkut melalui
floem ke sel-sel daun yang lain yang tidak berfotosintesis, yakni sel-sel
batang dan sel-sel akar untuk keperluan tumbuhan itu sendiri. Sisanya diubah ke
dalam bentuk lain yaitu menjadi amilum, protein dan lipid yang disimpan untuk
cadangan makanan. Cadangan makanan terutama di simpan didalam akar dan batang,
tapi ada juga yang di simpan dalam daun.
Hasil lain dari proses
fotosintesis yaitu berupa oksigen. Oksigen dilepas ke lingkungan melaui
stomata. Oksigen yang dilepas dimanfaatkan oleh organisme lain untuk proses
pernapasan.
2.3 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Proses Fotosintesis
Beberapa faktor yang mempengaruhi proses fotosintesis
dibagi menjadi 9 bagian yaitu sebagai berikut:
1. Cahaya
Cahaya merupakan sumber energi untuk proses
fotosintesis. Energi cahaya yang diserap oleh tumbuhan tergantung pada
intensitas sumber cahaya, panjang gelombang cahaya, dan lamanya penyinaran yang
terjadi. Pada batas-batas tertentu, semakin tinggi intensitas cahaya matahari
maka semakin banyak energi cahaya yang diserap oleh klorofil, sehingga laju
fotosintesis semakin meningkat. Cahaya matahari dengan intensitas terlalu
tinggi akan menimbulkan kerusakan pada klorofil.
2. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan dapat menyebabkan
stomata atau mulut daun menjadi tertutup, dan dapat menghambat penyerapan
karbon dioksida sehingga mengurangi laju proses fotosintesis.
3. Konsentrasi Karbon Dioksida
Laju fotosintesis akan dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan CO2 atau karbon dioksida udara. Semakin banyak CO2, maka semakin
baiklah proses fotosintesis. Namun, kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi
dapat meracuni atau menyebabkan stomata tertutup, sehingga laju fotosintesis
menjadi terhambat. Untuk itu, kenaikkan karbondioksida atau CO2 harus
disesuaikan dengan intensitas cahaya. Jika konsentrasi karbondioksida tidak
mencukupi laju fotosintesis akan turun. Apabila konsentrasi karbondioksida
ditingkatkan pelan-pelan maka laju fotosintesis akan meningkat hingga pada
tingkat tertentu.
4. Suhu
Suhu, mempengaruhi kerja enzim untuk fotosintesis. Bila
suhu naik 100 , kerja enzim meningkat dua kali lipat. Hal ini terjadi pada suhu
tertentu, bila suhu terlalu tinggi, justru merusak enzim. Kebanyakan tumbuhan
mengadakan fotosintesis dengan baik pada kisaran suhu 10-35 0 .
5. Oksigen
Kenaikan kadar oksigen dapat menghambat fotosintesis
karena oksigen merupakan komponen untuk respirasi. Oksigen akan bersaing dengan
karbondioksida untuk mendapat hidrogen.
6. Kandungan Klorofil
Kandungan klorofil dari setiap tumbuhan berbeda-beda.
Untuk membedakannya dapat dilihat pada warna daun. Daun yang menguning atau
berwarna kekuningan berarti kadar klorofilnya relatif masih sangat kurang. Sebaliknya, jika daun berwarna hijau,
maka daun tersebut memiliki kadar klorofil yang relatif tinggi. Jika kekurangan
klorofil, maka akan menurunkan laju fotosintesis. Dalam memenuhi kekurangan
klorofil, tumbuhan sangat memerlukan sejumlah ion anorganik tertentu untuk
membuat pigmen klorofil. Ion itu adalah Mg (Magnesium) dan N (Nitrogen)..
8. Kadar Fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti gula berkurang, laju
fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai
jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
9. Tahap Pertumbuhan
Pada saat masih kecambah, tumbuhan lebih rajin
fotosintesis daripada yang sudah besar karena yang sedang tumbuh butuh banyak
energi untuk tumbuh membesar. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis
jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan
dewasa.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut:
1.
Fotosintesis adalah proses pengubahan energi
cahaya matahari menjadi energi kimia kemudian menyimpannya dalam bentuk
glukosa. Proses ini terjadi hanya pada tumbuhan dan beberapa ganggang (Kingdom
Protista). Tumbuhan hanya memerlukan cahaya, CO2, dan H2O untuk membentuk
glukosa.
2.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas
melalui dua tahap reaksi. Kedua reaksi tersebut diantaranya adalah reaksi
terang dan reaksi gelap. Reaksi terang yaitu klorofil menyerap cahaya nila.
Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Reaksi
tersebut disebut reaksi fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan
penguraian atau pemecahan molekul air menjadi oksigen dan hidrogen. Sedangkan
reaksi gelap tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung
jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi
terang. Ada dua macam siklus, yaitu siklus Calin-Benson dan siklus hatch-Slack.
Pada siklus Calin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom
karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim
rubisco. Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah
atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah pada siklus hatch-Slack adalah
enzim phosphoenolpyruvate carboxylase. Produk akhir siklus gelap diperoleh
glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan
energi.
3.
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya
fotosintesis seperti suhu, cahaya matahari, tahap pertumbuhan, kadar
fotosintat, air, kandungan klorofil, oksigen, kadar ,
DAFTAR PUSTAKA
Edi, Syahmi. 2014. Fisiologi Tumbuhan. Medan : Unimed
Rachmadiarti, Fida, dkk. 2007. Biologi Umum. Surabaya :
Unesa Unipress
Ryan. 2013. Makalah Fotosintesis.
http://makalahfotosintesisryanrihi.blogspot.co.id/ .Diakses pada tanggal 09
September 2013
Bagi Kalangan Pelajar / Setara yg membutuhkan Tugas - tugas sekolah silahkan mampir ke Blog https://ketemulagi99.blogspot.com, mudah mudahan apa yang disajikan bisa membantu kalian dalam mengerjakan tugas sekolah. amiiiinn
jangan lupa bagikan link ke teman - teman kalin Yaaaa. TqTerima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang MAKALAH PENYAKIT ANEMIA. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon