SOSIOLOGI
MAKALAH
KELOMPOK SOSIAL DIMASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
HENDRA FERNANDES
RIDO ILIANSYAH
ABRO ST
INKA RESUNDA
EGO PRAYOGA
NUR SELLA
LIA APRIANI
ANITA SRI RAHAYU
KEMENTERIAN AGAMA
MAN 2 KEPAHIANG
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada penulis sehingga berhasil
menyelesaikan tugas makalah sosiologi yang berjudul “KELOMPOK SOSIAL
DIMASYARAKAT” tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Seperti
halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak”, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna
kesempurnaan makalah yang selanjutnya. Apabila ada kekuranga ataupun kesalahan
dalam penulisan ataupun dalam ejaan penulis mohon maaf. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat untuk kita semua.
KEPAHIANG, ...................
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................
DAFTAR
ISI ..................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 Latar Belakang
........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................
1.3 Tujuan Masalah
......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................
2.1 Pengertian Pengertian
fotosintesis .................................................................
2.2 Proses
fotosintesis ......................................................................
..................
2.3 Faktor – faktor
yang mempengaruhi fotosistesis ..................... ....................
BAB III
PENUTUP ........................................................................................................
3.1 Kesimpulan
.....................................................................................................
DAFTAR
PUSTAKA ......................................................................................................
.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kita mungkin tidak menyadari bahwa sejak lahir hingga sekarang kita
senantiasa menjadi anggota bermacam-macam kelompok. Kita dilahirkan dan
dibesarkan dalam sebuah kelompok yang dinamakan keluarga, selain keluarga
kita juga termasuk anggota kelompok agama tertentu, anggota kelompok suku
bangsa tertentu, anggota kelompok olahraga tertentu, anggota kelompok
organisasi seperti OSIS, anggota kelompok pramuka, anggota kelompok partai
politik, dan sebagainya.
Terlihat bahwa kelompok sosial merupakan suatu gejala yang sangat penting dalam
kehidupan kita karena sebagian besar kegiatan kita berlangsung
didalamnya. Pada umumnya kita dilahirkan ke dunia ini seorang diri akan tetapi
tidak berarti bahwa manusia secara alami merupakan mahluk individu semata. Pada
dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki naluri untuk hidup bersama
dengan manusia-manusia lain. Ia juga memiliki hasrat untuk menjadi
satu dengan lingkungan alamnya.
Sebagai makhluk sosial kita pasti melakukan bahkan membutuhkan interaksi sosial
dengan orang lain karena dalam kehidupan ini mustahil kita bisa hidup sendiri
tanpa bantuan dari orang lain. Dalam interaksi yang terjadi dikalangan
masyarakat tersebut secara sengaja maupun tidak sengaja maka akan
membentuk kelompok sosial mulai dari kelompok sosial yang terkecil yaitu
keluarga sampai dengan kelompok sosial yang sangat kompleks. Kelompok sosial
itu terbentuk karena adanya kesamaan kepentingan, sejumlah tujuan, serta untuk
memenuhi peran sosial yang kita terima sebagai anggota masyarakat. Kelompok
memainkan peran yang sangat penting dalam struktur sosial.
1.2 Rumusan
Masalah
· Apa
yang dimaksud kelompok sosial ?
· Apa
saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial ?
· Apa
yang mendorong timbulnya kelompok sosial ?
· Apa
saja faktor pembentuk kelompok sosial ?
· Bagaimana
hubungan antarkelompok dalam masyarakat ?
1.3 Tujuan
Masalah
· Mengetahui
apa yang dimaksud dengan kelompok sosial.
· Mengetahui
apa saja syarat-syarat, ciri-ciri, dan tipe-tipe kelompok sosial.
· Mengetahui
apa yang mendorong timbulnya kelompok sosial.
· Mengetahui
apa saja faktor pembentuk kelompok sosial.
· Mengetahui
bagaimana hubungan antarkelompok dalam masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan
individu yang saling berinteraksi dan memiliki hubungan timbal balik.
Berikut ini adalah pengertian
kelompok sosial dari beberapa ahli.
a.
Soerjono Soekanto
Kelompok adalah
himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama karena saling
berhubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi.
b.
Horton dan Chester L. Hunt
Istilah kelompok
sosial diartikan sebagai kumpulan manusia yang memiliki kesadaran akan
keanggotaannya dan saling berinteraksi.
c.
George Homans
Kelompok adalah
kumpulan individu yang melakukan kegiatan, interaksi dan memiliki perasaan
untuk membentuk suatu keseluruhan yang terorganisasi dan berhubungan secara
timbal balik.
d.
Hendro Puspito
Kelompok sosial
adalah suatu kumpulan nyata, teratur dan tetap dari individu-individu yang
melaksanakan peran-perannya secara berkaitan guna mencapai tujuan bersama.
e.
Ronald L. Warent
Berpendapat bahwa
satu kelompok sosial meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan memiliki
pola interaksi yang dapat dipahami oleh para anggotanya secara keseluruhan.
f.
Mayor Polak
Kelompok sosial
adalah sejumlah oarang yang saling berhubungan dalam sebuah struktur.
g.
Willa Huky
Kelompok merupakan
suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih , yang saling berinteraksi
atau saling berkomunikasi
h.
Robert K. Merton
Mendefinisikan
kelompok sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi sesuai dengan pola
yang telah mapan.
i.
Mac Iver dan Charles H. Page
Kelompok sosial
merupakan himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang hidup bersama.
2.2 Syarat-syarat
Kelompok Sosial
Robert K. Merton Menyebutkan tiga kriteria atau kelompok yaitu:
1. Memiliki
pola interaksi
2. Pihak
yang berinteraksi mendefinisikan dirinya sebagai anggota kelompok dan
3. Pihak
yang berinteraksi didefinisikan oleh orang lain sebagai anggota kelompok
Menurut Soerjono soekanto
himpunan manusia baru bisa dikatakan sebagai kelompok sosial apabila memiliki
beberapa persyaratan sbb.
1. Adanya
kesadaran sebagai bagian dari kelompok yang bersangkutan
2. Adanya
hubungan timbal balik antar anggota yang satu dengan yang lainnya dalam
kelompok itu.
3. Ada
suatu faktor pengikat yang dimiliki bersama oleh anggota-anggota kelompok
sehingga hubungan diantara mereka bertambah erat .
4. Memiliki
struktur , kaidah, dan pola perilaku yang sama
5. Bersistem
dan berproses
Menurut Baron dan Byrne, yaitu :
1. Interaksi,
anggota-anggota seharusnya berinteraksi satu sama lain.
2. Interdependen,
apa yang terjadi pada seorang anggota akan mempengaruhi perilaku anggota yang
lain.
3. Stabil,
hubungan paling tidak ada lamanya waktu yang berarti (bisa minggu, bulan dan
tahun).
4. Tujuan
yang dibagi, beberapa tujuan bersifat umum bagi semua anggota.
5. Struktur,
fungsi tiap anggota harus memiliki beberapa macam struktur sehingga mereka
memiliki set peran.
6. Persepsi,
anggota harus merasakan diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
2.3 Ciri-ciri
Kelompok Sosial
Ciri-ciri kelompok sosial tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merupakan
kesatuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kelompok atau kesatuan manusia
yang lain.
b. Memiliki
struktur sosial
c. Memiliki
norma-norma yang mengatur hubungan diantara para anggotanya.
d. Memiliki
faktor pengikat.
e. Adanya
interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya.
2.4 Tipe-tipe
Kelompok Sosial
1. Klasifikasi
Dhurkeim
Dhurkeim Membagi kelompok sosial
menjadi dua yakni kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik dan
yang didasarkan kepada solidaritas organik.
· Solidaritas
mekanik adalah ciri dari masyarakat yang masih sederhana dan belum mengenal
pembagian kerja.
· Solidaritas
organik merupakan bentuk solidaritas yang telah mengenal pembagian kerja.
2. Klasifikasi
Ferdinand Tonnies
Yaitu membedakan kelompok dalam
masyarakat menjadi dua yaitu
· Gemeinschaft
Yaitu merupakan kehidupan bersama
yang intim, pribadi , dan exlusif, suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir.
· Gesselchaft.
Yaitu kehidupan publik sebagai
sekumpulan orang yang secara kebetulan hadir bersama tetapimasing-masing tetap
mandiri. Gesselchaft bersifat sementara dan semu.
3. Klasifikasi
charles H.Cooley dan ellsworth farris
Menurut charles
H.Cooley didalam masyarakat terdapat kelompok primer . kelompok ini
ditandai dengan pergaulan dan kerjasama tatap muka yang intim . ruang lingkup
terpenting kelompok primer adalah keluarga, teman bermain pada masa kecil ,
rukun warga dan komunitas orang dewasa.
Klasifikasi kelompok juga
dikemukakan oleh ellsworth farris ia mengkritik cooley yang
menurutnya hanya menjelaskan kelompok sekunder yang formal , tidak pribadi, dan
berciri kelembagaan.
4. Klasifikasi
W.G.Sumner
Sumner membagi kelompok menjadi dua
yaitu in-group dan out-group .menurut sumner dalam masyarakat primitif yang
terdiri dari kelompok-kelompok kecil dan terbesar disuatu wilayah terdapat
pembagian jenis kelompok, yaitu kelompok dalam ( in- group) dan kelompok luar
(out- group).
5. Klasifikasi
soerjono soekanto
Berbeda dengan dhurkeim, tonnies,
colley, farris, dan sumner ,. Soerjono soekanto membagi jenis kelompok
berdasarkan enam hal yaitu:
a. Berdasarkan
besar kecilnya jumlah anggota. Kelompok ini bisa di klasifikasikan berdasarkan
jumlah anggotanya
b. Berdasarkan
kepentingan wilayah.
c. Berdasarkan
derajat organisasi. Berdasarkan derajat organisasikelompok sosial dapat berupa
kelompok yang terorganisasi dengan baik sekali, seperti negara, sampai dengan
kelompok yang tak terorganisasi seperti kerumunan.
d. Berdasarkan
kesadaran terhadap jenis yang sama. Yaitu terbagi benjadi dua yaitu: in group
dan out group.
e. Berdasarkan
hubungan sosial dan tujuan. Di bedakan menjadi kelompok primer dan sekunder.
- Kelompok
primer
Yaitu kelompok-kelompok yang
saling mengenal anggotanya, serta terdapat kerjasama yang bersifat pribadi.
Syarat-syarat kelompok primer yaitu sbb:
· Anggota
kelompok secara fisik saling berdekatan dan terdapat interaksi yang
intensif .
· Kelompok
tersebut merupakan kelompok kecil, sehingga tiap individu relatif mudah untuk
berinteraksi secara langsung.
· Terdapat
hubungan yang langgeng antar anggota yang bersangkutan , biasanya ada hubungan
darah , kekerabatan , ataupun pertemanan.
- Kelompok
sekunder
Adalah kelompok-kelompok yang
terdiri dari banyak orang , hubungannya tidak harus saling mengenal secara
pribadi , kurang akrab , dan tidak begitu langgeng karna mereka berkumpul
berdasarkan kepentingan bersama.
Dalam konteks indonesia , kelompok
primer dan kelompok sekunder tercermin dalam paguyuban dan patembayan.
- Paguyuban
merupakan bentuk kehidupan bersama dimana anggota-anggotanya memiliki hubungan
batin yang kuat, bersifat alamia, serta bersifat kekal.
Menurut tonnies paguyuban memiliki
ciri-ciri sbb:
· Intim,
yaitu hubungan menyeluruh dan mesra .
· Privat,
yaitu hubungan yang bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
· Ekslusif,
yaitu hubungan hanya untuk kelompok sendiri bukan untuk orang lain.
Paguyuban dapat di bedakan atas 3
tipe yaitu:
· Paguyuban
karna ikatan darah atau keturunan.
· Paguyuban
karena tempat tinggal.
· Paguyuban
karena jiwa dan pikiran
- Patembayan
merupakan bentuk kehidupan bersama karna anggotanya karna anggotanya terdapat
ikatan lahir yang bersifat pokok dalam jangka waktu yang relatif pendek.
2.5 Pendorong
Timbulnya Kelompok Sosial
Dalam melakukan sesuatu manusia
biasanya didasari pada dorongan-dorongan tertentu. Sehingga dengan dorongan
yang timbul tersebut manusia menjadi bersemangat untuk mencapai apa yang
diinginkannya.
Pada proses pembentukan kelompok
sosial pun demikian, ada faktor-faktor tertentu yang mendorong manusia untuk
membentuk dan bergabung dalam suatu kelompok sosial tertentu. Adapun dorongan
tersebut antara lain :
a. Dorongan
untuk mempertahankan hidup
Dengan manusia membentuk atau
bergabung dengan kelompok sosial yang telah ada, maka secara tidak langsung
manusia tersebut telah berusaha mampertahankan hidupnya, karena kebutuhan
hidupnya tidak mungkin akan terpenuhi dengan hidup menyendiri. Selain itu
dengan adanya kelompok sosial, hubungan manusia semakin luas sehingga kemanapun
ia pergi akan senantiasa merasa aman.
b. Dorongan
untuk meneruskan keturunan
Tidak dapat dipungkiri bahwa semua
makhluk hidup mempunyai sifat alamiah yang sama, yakni meneruskan keturunan.
Dengan kelompok sosial itulah seseorang akan menemukan pasangannya
masing-masing, sehingga dengan demikian dorongan untuk meneruskan keturunan ini
dapat tercapai
c. Dorongan
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja
Di era modern seperti sekarang ini
manusia dituntut untuk melakukan pekerjaan yang efektif dan efisien dan
memperoleh hasil kerja yang maksimal. Oleh sebab itu dengan adanya kelompok
sosial akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Misalnya pada
kelompok formal, dengan adanya pembagian tugas yang jelas maka pekerjaan yang
dihasilkan akan dapat maksimal.
2.6 Faktor pembentuk
Kelompok Sosial
Bergabung dengan sebuah kelompok
merupakan sesuatu yang murni dari diri sendiri atau juga secara kebetulan.
Misalnya, seseorang terlahir dalam keluarga tertentu. Namun, ada juga yang
merupakan sebuah pilihan. Dua faktor utama yang tampaknya mengarahkan pilihan
tersebut adalah kedekatan dan kesamaan.
1) Kedekatan
a. Kedekatan
geografis tempat tinggal
Pengaruh tingkat kedekatan, atau
kedekatan geografis, terhadap keterlibatan seseorang dalam sebuah
kelompok tidak bisa diukur. Kita membentuk kelompok bermain dengan orang-orang
di sekitar kita. Kita bergabung dengan kelompok kegiatan sosial lokal. Kelompok
tersusun atas individu-individu yang saling berinteraksi.
Semakin dekat jarak geografis antara dua orang, semakin mungkin mereka saling
melihat, berbicara, dan bersosialisasi. Singkatnya, kedekatan fisik meningkatkan
peluang interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya
kelompok sosial. Jadi, kedekatan menumbuhkan interaksi, yang memainkan peranan
penting terhadap terbentuknya kelompok pertemanan.
b. Kedekatan
geografis daerah asal
Ketika seseorang merantau ke suatu
tempat dan bertemu dengan orang yang sama-sama merantau dan berasal dari daerah
yang sama, maka orang tersebut merasa ada ikatan batin, meskipun semula belum
saling mengenal ketika masih di daerah asal.
2) Kesamaan
Pembentukan kelompok sosial tidak
hanya tergantung pada kedekatan fisik, tetapi juga kesamaan di antara
anggota-anggotanya. Sudah menjadi kebiasaan, orang lebih suka berhubungan
dengan orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya. Kesamaan yang dimaksud
adalah kesamaan minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelejensi, atau
karakter-karakter personal lain.
Kesamaan kesamaan yang dimaksud
antara lain :
a. Kesamaan
kepentingan
Dengan adanya dasar utama adalah
kesamaan kepentingan maka kelompok sosial ini akan bekerja sama demi mencapai
kepentingan yang sama tersebut.
b. Kesamaan
keturunan
Sebuah kelompok sosial yang
terbentuk atas dasar persamaan keturunan biasanya orientasinya adalah untuk
menyambung tali persaudaraan, sehingga masing-masing anggotanya akan saling
berkomitmen untuk tetap aktif dalam kelompok sosial ini untuk menjaga tali
persaudaraan agar tidak terputus.
c. Kesamaan
nasib
Dengan kesamaan nasib/ pekerjaan/
profesi, maka akan terbentuk kelompok sosial yang mewadahinya untuk
meningkatkan taraf maupun kinerja masing-masing anggotanya.
2.7 Hubungan
Antar Kelompok Dalam Masyarakat
1) Dimensi
hubungan antar kelompok
Menurut kinloch, hubungan antar
kelompok memiliki beberapa kriteria sbb:
a. Kriteria
fisiologis
b. Kriteri
kebudayaan
c. Kriteria
ekonomi
d. Kriteria
perilaku
Dalam hubungan antara kelompok juga
terdapat berbagai macam dimensi diantaranya adalah dimensi demoghrafi,
dimensi sikap, dimensi institusi ,dimensi gerakan sosial , dan dimensi type
utama hubungan atarkelompok.
2) POLA
HUBUNGAN ANTAR KELOMPOK
Diantaranya adalah proses
akulturasi, dominasi, paternalisme, pluralisme, dan integrasi.
1. Akulturasi
terjadi ketika kebudayaan kedua kelompok ras yang mulai bertemu berbaur dan
berpadu.
2. Dominasi
terjadi bila suatu kelompok ras menguasai kelompok lain. Kornblum menyatakan
bahwa terdapat empat macam kemungkinan proses yang dapt terjadi dalam suatu
hubungan antar kelompok yaitu sbb:
a. Genosida
yaitu pembunuhan secara sengaja dan sistematis terhadap anggota kelompok
tertentu.
b. Pengusiran
c. Perbudakan
d. Segregasi
yaitu yaitu suatu pemisahan antara warga kulit putih dan kulit hitam diafrika
selatan pada masa politik apartheid.
e. Asimilasi
3. Peternalisme
yaitu suatu ben tuk dominasi kelompok ras pendatang dan kelompok ras pribumi.
Banton membedakan tiga macam masyarakat sbb;
a. Masyarakat
metropolitan
b. Masyarakat
kolonial yang terdiri atas para pendatang dan sebagian masyarakat dari pribumi.
c. Masyarakat
pribumi yang dijajah
4. Integrasi
adalah suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat,
tetapi tidak memberikan perhatian khusus pada perbedaan ras terseebut.
5. Pluralisme
yaitu suatu pola hubungan yang mengakui adanya persamaan hak polotik dan hak
perdata masyarakat.
Ahli lain yakni lieberson
mengklasifikasikan pola hubungan antar kelompok menjadi dua sbb;
1. Pola dominasi
kelompok pendatang atas pribumi (mighrant superordination)
2. Pola dominasi
kelompok pribumi atas kelompok pendatang ( indigenous superordination)
Liberson berpendapat bahwa suatu
pola mempunyai suatu kecenderungan untuk lebih berkembang kesuatu arah
tertentu. Pola dominmasi cenderung mengarah kepada pola pluralisme , sedangkan
pola akulturasi dan paternalisme cenderung mengarah pada pola integrasi.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kelompok sosial adalah kumpulan
individu yang saling memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga
mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa memiliki.Interaksi sosial
dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu
sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan menimbulkan suatu proses
interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan
saling membutuhkan satu sama lain.
3.2 Saran
Untuk
kesempurnaan pembuatan makalah ini, pembaca di harapkan memberikan
masukan-masukan yang reel agar supaya makalah ini kedepannya bisa mendekati
kesempurnaan, karena pembuat makalah ini adalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan kehilafan.
Daftar
Pustaka
http://mklh2kelompoksosial.blogspot.com/
Mayati,kun dan juju
suryawati.2007.Sosiologi untuk SMA Kelas XI.Jakarta:Esis
http://muhtar-beninghati.blogspot.com/2012/03/makalah-kelompok-sosial.html
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang Makalah Kelompok Sosial Dimasyarakat. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon