TUGAS
BIMBINGAN
KONSELING
KONSEP
BELAJAR MANDIRI
DISUSUN OLEH :
NADIA
MEDIA
EPING
RIO
NOLA
SMP NEGERI 04
KEPAHIANG
TAHUN AJARAN
2016 - 2017
KONSEP BELAJAR
MANDIRI
Apa Gaya Belajar Itu?
Belajar di bidang
formal tidak selalu menyenangkan. Apalagi jika Anda harus belajar dengan
terpaksa . Misalnya, Anda harus belajar karena itulah satu-satunya cara untuk
lulus, mendapat pekerjaan atau bahkan kenaikan pangkat. Contoh lain dari
keterpaksaan adalah bila Anda menyukai belajar di kelas dengan bimbingan dosen,
sedangkan Anda terpaksa kuliah di Universitas Terbuka (UT) yang mempunyai
sistem belajar jarak jauh.
Menghadapi keterpaksaan untuk belajar jelas bukan hal yang
menyenangkan. Tidak akan mudah bagi seseorang untuk berkonsentrasi belajar jika
ia merasa terpaksa. Oleh karena itu, Anda perlu mencari jalan bagaimana agar
belajar menjadi hal yang menyenangkan, atau …. walaupun tetap terpaksa, tapi
dapat menjadi lebih mudah dan efektif.
Para ahli di bidang pendidikan mencoba mengembangkan teori
mengenai gaya belajar sebagai cara untuk mencari jalan agar belajar menjadi hal
yang mudah dan menyenangkan. Sebagaimana kita ketahui, belajar membutuhkan
konsentrasi. Situasi dan kondisi untuk berkonsentrasi sangat berhubungan dengan
gaya belajar Anda. Jika Anda mengenali gaya belajar Anda, maka Anda dapat
mengelola pada kondisi apa, dimana, kapan dan bagaimana Anda dapat
memaksimalkan belajar Anda. Apa gaya belajar itu?
Pengaruh Lingkungan Belajar
Lingkungan mempengaruhi kemampuan Anda dalam berkonsentrasi
untuk belajar. Anda akan dapat memaksimalkan kemampuan konsentrasi Anda, jika
Anda mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap konsentrasi. Jika
Anda dapat memaksimalkan konsentrasi, Anda mampu menggunakan kemampuan Anda
pada saat dan suasana yang tepat. Dengan demikian Anda dapat menghemat energi.
Coba bayangkan jika Anda termasuk orang yang suka belajar di tempat yang sepi
dan tenang, sementara teman Anda mengajak belajar di rumahnya sambil memasang
musik dengan keras. Mampukah Anda berkonsentrasi dengan maksimal?
Faktor lingkungan yang mempengaruhi konsentrasi belajar
adalah suara, pencahayaan, temperatur, dan desain belajar.
a. Suara
Tiap orang
mempunyai reaksi yang berbeda terhadap suara. Ada yang menyukai belajar sambil
mendengarkan musik keras, musik lembut, ataupun nonton TV. Ada juga yang suka
belajar di tempat yang ramai, bersama teman. Tapi ada juga yang tidak dapat
berkonsentrasi kalau banyak orang di sekitarnya. Bahkan bagi orang tertentu,
musik atau suara apapun akan mengganggu konsentrasi belajar mereka. Mereka
memilih belajar tanpa musik atau di tempat yang mereka anggap tenang tanpa
suara. Namun, beberapa orang tertentu tidak merasa terganggu baik ada suara
ataupun tidak. Mereka tetap dapat berkonsentrasi belajar dalam keadaan apapun.
b. Pencahayaan
Pencahayaan
merupakan faktor yang pengaruhnya kurang begitu dirasakan dibandingkan pengaruh
suara. Mungkin karena relatif mudah mengatur pencahayaan sesuai dengan yang
Anda butuhkan.
c. Temperatur
Pengaruh
temperatur terhadap konsentrasi belajar pada umumnya juga tidak terlalu
dipermasalahkan orang. Namun, Anda perlu mengetahui bahwa reaksi tiap orang
terhadap temperatur berbeda. Ada yang memilih belajar di tempat dingin, atau
sejuk; sedangkan orang yang lain memilih tempat yang hangat.
d. Desain Belajar
Jika Anda sedang
membaca, menulis, atau meringkas modul yang membutuhkan konsentrasi, coba
perhatikan, apakah Anda merasa lebih nyaman untuk melakukannya sambil duduk
santai di kursi, sofa, tempat tidur, tikar, karpet atau duduk santai di lantai?
Jika salah satu cara tersebut merupakan cara yang membuat Anda lebih mudah
berkonsentrasi untuk belajar, maka mungkin Anda termasuk orang yang membutuhkan
desain informal atau cara belajar tidak formal yang santai.
Jika Anda termasuk
tipe yang membutuhkan desain formal, maka mungkin Anda lebih mudah
berkonsentrasi jika belajar dengan kursi dan meja belajar. Lengkapi tempat
belajar Anda dengan kalimat-kalimat positif, foto, gambar, atau jadwal belajar
yang dapat meningkatkan semangat belajar Anda. Yang penting, sesuaikan dengan
tipe Anda, baik tipe informal maupun tipe formal.
Anda telah
mengetahui faktor-faktor dalam lingkungan yang dapat mempengaruhi konsentrasi
belajar. Jadi, maksimalkan lingkungan tersebut untuk memaksimalkan konsentrasi
belajar Anda.
Kenali Aspek Kesiapan Belajar Anda
Tahukah Anda, apa saja yang menjadi aspek kesiapan belajar?
Aspek-aspek tersebut merupakan pilihan. Ada orang yang cocok dengan aspek ABC,
sedangkan yang lain lebih cocok dengan aspek XYZ. Yang penting adalah Anda
mengenali aspek yang menjadi penentu kesiapan belajar Anda. Jika Anda
mengenalnya, Anda dapat mempersiapkan diri secara maksimal.
a. Motivasi
Motivasi tiap
orang untuk belajar berbeda-beda. Motivasi sudah ada pada saat seseorang akan
melakukan sesuatu, namun mungkin tidak Anda sadari. Anda perlu mengetahui apa
sebenarnya motivasi belajar Anda. Atau bisa juga lebih khusus, misalnya apa
motivasi Anda untuk mengambil matakuliah tertentu.
Mungkin Anda
mengikuti perkuliahan di UT untuk mendapatkan gelar sarjana sebagai syarat
kenaikan pangkat. Apapun motivasi Anda, cobalah untuk mengenalinya.
Bergabunglah dengan mahasiswa lain yang memiliki motivasi yang sama. Dengan
cara tersebut, Anda akan dapat saling memotivasi untuk berhasil. Sebagai
contoh: mahasiswa yang mengikuti kuliah di UT sebagai upaya untuk persyaratan
kenaikan pangkat, mungkin dapat berkumpul bersama mereka yang memiliki tujuan
yang sama untuk saling memotivasi. Bayangkan, jika teman Anda berhasil untuk
naik pangkat setelah lulus UT, Anda tentunya akan termotivasi untuk mengikuti
jejaknya bukan?!
Anda juga dapat
bergabung dengan mereka yang tujuan belajarnya berbeda untuk saling meningkatkan
motivasi belajar. Apapun caranya, yang penting adalah memperkuat motivasi
belajar Anda.
Motivasi menggerakkan Anda untuk mencapai tujuan…..!!!
b. Keteraturan/ketekunan
Dalam mempelajari
modul, maka orang yang mempunyai ketekunan tinggi akan berusaha membacanya
sampai selesai secara teratur. Mereka akan merasa terganggu kalau suatu topik
bahasan yang mereka baca belum terselesaikan. Sedangkan orang yang memiliki
ketekunan rendah, mudah kehilangan minat untuk belajar. Mereka tidak merasa
terganggu jika mereka tidak selesai membaca modul seluruhnya. Bagi tipe ini,
mungkin tugas belajar yang cocok bagi mereka adalah tugas-tugas kecil yang
termasuk “short assignment”. Cobalah membaca modul sedikit demi sedikit sambil
diselingi kegiatan lain, seperti membuat ringkasan, atau mengerjakan tes
formatif. Dengan cara memecah tugas belajar seperti itu, diharapkan Anda akan
tetap termotivasi dalam menyelesaikan tugas jangka panjang, yaitu membaca modul
secara keseluruhan.
c. Beban Tugas
Tebalnya modul yang
harus Anda pelajari seringkali mematahkan semangat untuk belajar. Namun bagi
mahasiswa tertentu, semakin tebal atau banyak modul yang harus dibaca, semakin
bersemangat dalam belajar. Di sisi lain, ada tipe orang yang justru menganggap
berat untuk membaca modul yang banyak dan tebal. Mereka cenderung termotivasi
jika beban belajar sedikit. Jika Anda termasukyang alergi terhadap modul yang
tebal, maka Anda dapat mencoba untuk membuat tugas membaca modul menjadi “short
assignment” seperti pada aspek ketekunan. Buat jadwal membaca modul yang tidak
terlalu panjang. Bacalah modul sedikit demi sedikit. Yang terpenting adalah
memecah beban tugas menjadi bagian kecil sesuai dengan tipe Anda untuk menjaga
semangat belajar.
Jika Anda termasuk tipe kombinasi, maka Anda dapat
menggabungkan kiat-kiat belajar dari kedua tipe yang lain.
d. Terstruktur/tidak terstruktur
Mahasiswa tertentu
memilih belajar dengan cara/aturan yang terstruktur.Misalnya, belajar dengan
jadwal belajar yang teratur, membuat sistem kontrak dalam belajar, atau
membutuhkan pengarahan yang rinci dari dosen maupun orang-orang yang lebih
tahu. Sebaliknya, Anda mungkin merasa terbebani bila harus membuat jadwal
belajar. Jika ini terjadi, Anda mungkin termasuk tipe orang yang tidak
terstruktur. Anda tidak perlu merasa bersalah bila Anda justru tidak suka
membuat jadwal belajar yang teratur. Anda tetap dapat membuat jadwal belajar
dengan gaya Anda sendiri.
Aspek kesiapan belajar dapat berkombinasi satu sama lain.
Mungkin saja Anda adalah orang yang merasa tertantang jika melihat modul yang
tebal dan banyak, Anda memilih sering membaca modul tetapi sedikit demi
sedikit. Ada masa tertentu mungkin Anda suka membuat jadwal yang terstruktur,
tapi melaksanakannya secara tidak terstruktur. Oleh karena itu…………
Kenali kesiapan belajar Anda.
Tentukan bagaimana Anda harus mengelola belajar Anda !
Sosialisasi Dalam Belajar
Kemampuan seseorang untuk memahami suatu materi yang sedang
dipelajarinya dapat dipengaruhi oleh hubungannya dengan orang lain. Alasan
kebutuhan belajar berkelompok ini bisa bermacam-macam, seperti:
agar termotivasi untuk belajar, karena kelompok yang kuat
biasanya akan saling memotivasi untuk belajar;
lebih mudah memahami suatu informasi/pengetahuan, karena
anggota dalam kelompok saling mengisi dalam belajar;
adanya matakuliah tertentu yang menuntut belajar dalam
kelompok sebagai bagian dari kegiatan atau tugas belajar. Sebagai contoh: kalau
mahasiswa akan mempelajari mengenai dinamika kelompok, maka diperlukan kegiatan
bersama kelompok untuk lebih memahami mengenai dinamika kelompok.
Jika Anda tidak suka belajar dalam kelompok, Anda mungkin
dapat memilih belajar sendiri. Disamping itu, ada yang memiliki kecenderungan
untuk belajar dengan bimbingan dari orang yang dianggap lebih tahu, seperti
guru, dosen, tutor, atau bahkan alumni UT.
Coba kenali kebutuhan sosialisasi Anda. Kemandirian Anda ditentukan
oleh kemampuan Anda mengenali kebutuhan sosialisasi Anda. Baik belajar sendiri,
dengan bantuan tutor maupun belajar berkelompok; Anda tetap mandiri jika Anda
dapat memutuskan kebutuhan sosialisasi ini. Sebagai contoh, jika Anda termasuk
tipe orang yang suka belajar berkelompok. Anda memutuskan untuk mengikuti
Kelompok Belajar Mahasiswa (KBM). Ini berarti Anda mengenali kebutuhan
sosialisasi Anda.
Kenali kebutuhan sosialisasi Anda.
Tentukan kebutuhan sosialisasi yang bagaimana yang akan
mendukung belajar Anda!
Tahukah Anda?
· Tahukah Anda mudah berkonsentrasi untuk belajar?
· Tahukah Anda tahu kapan saat yang paling baik bagi Anda
untuk belajar?
· Tahukah Anda tahu bagaimana mempergunakan kesempatan
belajar dengan efektif?
· Tahukah Anda tahu bagaimana memahami materi yang Anda
pelajari dengan efektif?
Jika Anda menjawab “ya” untuk semua pertanyaan tersebut,
maka Anda tidak perlu membaca topik selanjutnya. Namun, jika Anda menjawab
“tidak” untuk beberapa pertanyaan tersebut,
STRATEGI BELAJAR
Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi
belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi orang lain.
Untuk memperoleh strategi belajar efektif, seseorang perlu mengetahui
serangkaian konsep yang akan membawanya menemukan strategi belajar yang paling
efektif bagi dirinya.
Menyadari bahwa hubungan antara pengajar dengan dirinya
tetap ada, namun hubungan tersebut diwakili oleh bahan ajar atau media belajar.
Konsep belajar mandiri
Mengetahui konsep belajar mandiri.
Mengetahui kapan ia harus minta tolong, kapan ia membutuhkan
bantuan/dukungan.
Mengetahui kepada siapa dan dari mana ia dapat memperoleh
bantuan/dukungan.
Mengetahui kapan ia perlu mempergunakan media belajar.
Media belajar
Menyadari bahwa ia harus mengetahui cara mempergunakan media
BJJ.
Mengetahui berbagai strategi belajar yang efektif
Strategi belajar efektif
Konsep Belajar Mandiri
Belajar mandiri
bukan berarti belajar sendiri. Seringkali orang menyalahartikan belajar mandiri
sebagai belajar sendiri. Kesalahpengertian tersebut terjadi karena pada umumnya
mereka yang kuliah di UT cenderung belajar sendiri tanpa tutor atau teman
kuliah. Belajar mandiri berarti belajar secara berinisiatif, dengan ataupun
tanpa bantuan orang lain, dalam belajar.
Sebagai mahasiswa
yang mandiri, Anda tidak harus mengetahui semua hal. Anda juga tidak diharapkan
menjadi mahasiswa jenius yang tidak membutuhkan bantuan orang lain. Salah satu
prinsip belajar mandiri adalah Anda mampu mengetahui kapan Anda membutuhkan
bantuan atau dukungan pihak lain. Pengertian tersebut termasuk mengetahui kapan
Anda perlu bertemu dengan mahasiswa lain, kelompok belajar, pengurus
administrasi di UPBJJ, tutor, atau bahkan tetangga yang kuliah di universitas
lain. Bantuan/dukungan dapat berupa kegiatan saling memotivasi untuk belajar,
misalnya, mengobrol dengan tetangga yang kuliah di universitas lain, seringkali
dapat memotivasi diri kita untuk giat belajar. Bantuan/dukungan dapat juga
berarti kamus, buku literatur pendukung, kasus dari surat kabar, berita dari
radio atau televisi, perpustakaan, informasi tentang jadwal tutorial, dan hal
lain yang tidak berhubungan dengan orang.
Yang terpenting
adalah Anda mampu mengidentifikasi sumber-sumber informasi. Identifikasi sumber
informasi ini dibutuhkan untuk memperlancar proses belajar Anda pada saat Anda
membutuhkan bantuan atau dukungan.
Media Belajar
Salah satu ciri
utama belajar jarak jauh adalah penggunaan media belajar. Media belajar utama
di UT adalah bahan ajar cetak yang dikenal sebagai modul modul. Masing-masing
media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Anda dapat memilih media mana yang
sesuai untuk mendukung belajar Anda. Klik Belajar Efektif dengan Media untuk
mengetahui lebih jauh mengenai media belajar. Pada topik tersebut, Anda akan
memperoleh informasi mengenai kiat-kiat memaksimalkan penggunaan media untuk
kepentingan belajar
Penggunaan media
untuk kepentingan belajar ini juga merupakan salah satu bentuk strategi
belajar. Sebagai contoh, media audio akan sangat membantu bagi orang yang
memiliki gaya belajar “auditorial”. Penjelasan lebih lanjut mengenai gaya
belajar dapat Anda peroleh pada topik Mengenali Gaya Belajar.
Penggunaan media
untuk belajar sering dianggap aneh karena tidak biasa bagi mereka yang terbiasa
belajar tatap muka. Pada proses belajar jarak jauh, penggunaan media bukan
sesuatu yang aneh. Sebagai mahasiswa UT bagaimana jika Anda mencoba mengenali
media-media belajar yang disediakan UT? Siapa tahu Anda akan merasa lebih mudah
untuk belajar melalui media pendukung tersebut? Siapa tahu juga, media
pendukung tersebut dapat menjadi strategi belajar yang efektif bagi Anda?
Strategi Belajar Efektif
Adanya jarak
secara fisik antara pengajar dan mahasiswa, membuat beberapa fungsi pengajar
tidak berperan, seperti misalnya fungsi pengajar dalam memberikan materi ajar
pada saat perkuliahan atau fungsi pengajar dalam mendisiplinkan mahasiswa untuk
mengikuti perkuliahan. Fungsi-fungsi pengajar semacam itulah yang tidak ada
pada sistem BJJ, sehingga harus disiasati sendiri oleh mahasiswa BJJ melalui
strategi belajar. Misalnya, Anda harus pandai membuat jadwal untuk membaca
bahan ajar, melalui modul atau media lain, sebagai salah satu cara
berkomunikasi dengan pengajar. Materi ajar mewakili pengajar karena materi ajar
merupakan hasil pemikiran pengajar. Anda juga harus mensiasati diri sendiri
untuk berdisiplin melaksanakan jadwal yang telah Anda buat. Jika mahasiswa pada
umumnya harus berdisiplin pergi ke kuliah, maka Anda dapat merencanakan
sejumlah waktu yang sama untuk dipakai membaca modul. Anda justru beruntung
karena dapat belajar di mana saja. Yang harus Anda lakukan adalah berdisiplin
untuk menentukan kapan saat belajar.
Merencanakan
strategi belajar merupakan keterampilan khusus yang perlu dikembangkan
mahasiswa BJJ. Sebagai mahasiswa BJJ, Anda tidak dapat menggunakan kebiasaan
belajar tatap muka jika ingin berhasil. Jika Anda membawa kebiasaan belajar
tatap muka untuk belajar pada sistem BJJ, maka Anda akan mengalami berbagai
kesulitan. Sebagai contoh, Anda mungkin terlalu sibuk bekerja sehingga lupa
belajar. Anda juga dapat terjebak pada kegiatan rutin di rumah seperti mengurus
anak, arisan, rapat RT; sehingga Anda tidak terampil untuk mensiasati waktu
belajar Anda. Dalam proses belajar jarak jauh, tidak ada orang (guru/dosen)
yang membantu Anda untuk mengingatkan atau menyuruh Anda belajar selain diri
Anda sendiri. Hanya diri Anda yang dapat memicu dan memacu proses belajar Anda.
Kebiasaan belajar
tatap muka tidak mudah diganti begitu saja. Oleh karena itu, mahasiswa BJJ
perlu belajar mengenai keterampilan khusus yang dapat membantu Anda untuk
belajar mengenai bagaimana caranya belajar. Dengan mempelajari berbagai
keterampilan khusus dalam belajar ini, maka Anda akan dapat mensiasati belajar
dalam sistem BJJ, seperti Universitas Terbuka.
Terima kasih sudah berkenan membaca
artikel tersebut di atas tentang KONSEP BELAJAR MANDIRI. Penulis mohon teman-teman
kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa
artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika
terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon