TUGAS
BIMBINGAN
KONSELING
MEMAHAMI NILAI
– NILAI KEHIDUPAN
DISUSUN OLEH :
NUR SELLI
RONALDP
HENDRO
HARYANTO
IQBAL BARIQ
JERI SAPUTRA
SMP NEGERI 4
KEPAHIANG
TAHUN AJARAN
2016 – 2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Allah SWT.Bahwa kami masih diberikan nikmat sehat, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Memahami Nilai – Nilai
Kehidupan.”
Walaupun
makalah kami belum sempurna tetapi kami merasa bangga terhadap hasil yang
dicapai. Mudah-mudahan makalah sederhana ini bermanfaat bagi kami khususnya dan
para pembaca pada umumnya.Kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan pembuatan makalah selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG ................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
PENTINGNYA MEMAHAMI NILAI-NILAI KEHIDUPAN.............................................
2
B.
PENGERTIAN NILA-NILAI KEHIDUPAN..........................................................................
2
C.
MEMBANGUN KETAHANAN DIRI ..................................................................................... 3
BAB III PENUTUP
A.
KESIMPULAN ............................................................................................................................ 7
B.
SARAN ........................................................................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersama
dalam arti manusia hidup dalam interaksi dan interdepedensi sesamanya. Manusia
saling membutuhkan sesamanya baik jasmani maupun rohani. Dalam proses interaksi
inilah diperlukan nilai-nilai , norma, dan aturan-aturan, karena ia menentukan
batasan-batasan dari perilaku dalam kehidupan masyarakat. Jadi dalam hubungan
sosial dalam masyarakat itulah secara mutlak adanya nilai-nilai karena tiada
nilai-nilai tanpa adanya hubungan sosial. Aturan hidup tersebut tidak selalu
diwujudkan secara nyata, tetapi terdapat dorongan dalam diri manusia untuk
melakukan atau tidak melakukan hal tertentu. Sifatnya abstrak namun dapat
dirasakan manfaatnya.
Dalam masyarakat, sebagai suatuGemeinschafts [1]manusia
hidup bersama. manusia sebagai pribadi, dengan sifat-sifat individualitas yang
unik bergaul satu sama lain. Kadang-kadang saling mengerti, saling simpati,
saling menghormati dan mencintai. Tetapi adapula watak manusia adanya anti
pati, salah paham, membenci, mengkhianat dan sebagainya adalah bentuk-bentuk
tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan nilai-nilai yang berlaku. Setiap
hubungan antar manusia selalu disertai dengan proses penilaian, baik aktif
maupun pasif, baik terhadap hubungan sesamanya maupun dengan lingkungan alam
semesta. Proses penilaian itu dilakukan secara sadar ataupun tidak sadar.
Realita yang demikian merupakan kecenderungan dan kodrat manusia.
Manusia dalam hubungannya dengan sesamanya dan dengan
alam semesta tak mungkin melakukan sikap netral atau apatis.
Kecenderungan–kecenderungan untuk simpati, anti pati ataupun netral itu sendiri
merupakan suatu sikap. Dan setiap sikap adalah konsekuensi dari pada suatu
penilaian, apakah penilaian itu didasarkan azas objektif rasional ataukah
subjektif emosional. Di dalam garis penilaian mulai dari pengertian, simpati,
kagum, hormat, memuja, cinta, atau sebaliknya salah paham, anti pati, jijik,
menghinakan, membenci, bahkan netral sekalipun adalah perwujudan dan
pengejawantahan penilaian.
Dalam makalah ini akan dibahas lebihdetailmasalah
bagaimana sistem nilai dalam kehidupan manusia atau bermasyarakat. Baik
buruknya dalam kehidupan manusia itu diciptakan oleh manusiaitu sendiri
(kelompok masyarakat).
1
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pentingnya Memahami Nilai-Nilai Kehidupan
Setiap manusia hidup dalam suatu lingkaran sistem tata
nilai dalam masyarakat. Manusia memenuhi kebutuhan masing-masing bersama-sama
membentuk masyarakat. Individu dan masyarakat saling membutuhkan. Namun
keinginan masyarakat (atau kelompok yang mewakilinya) tidak selalu sama dengan
kebutuhan dan keinginan masing-masing individu.Bahkan dapat terjadi adanya
ketegangan atau pertentangan antara pribadi dengan masyarakat.
Contoh : Saluran air di jalan tersumbat oleh sampah
sehingga pada saat hujan turun terjadi banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut
pengurus RT/RW memutuskan mengadakan kerja bakti dan meminta sumbangan biaya
pengerukan sampah. Sebagian kepala keluarga rela melakukan kerja bakti dan
menyumbangkan uang sesuai dengan kemampuannya. Tetapi ada sebagian yang lebih
mementingkan keperluan pribadinya, di antaranya pergi berekreasi ke luar kota,
dan lain-lainnya.Di sini terlihat perbedaan minat dan kebutuhan masyarakat
dengan kebutuhan pribadi.
B.
Pengertian Nilai-Nilai Kehidupan
Nilai-nilai atau peraturan-peraturan dalam masyarakat
berlaku dan disepakati bersama-samadalam kehidupan, sehingga Anda sering
mendengar kata-kata “baik & tidak baik”, “boleh & tidak boleh”, “sopan
& tidak sopan”, “penting & tidak penting”, “tahu atauran & tidak
tahu aturan” dan sebagainya.Manusia tidak dapat hidup sendiri, oleh karena itu
sangat penting memahami nilai-nilai kelompok, masyarakat, negara, dan pribadi
sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan nilai kehidupan, adalah
segala nilai yang hidup dan mempengaruhi tindakan seseorang. Misalnya ketika
terjadi penyerangan AS dan tentara sekutu terhadap negara Irak, Indonesia
mengutuk agresi tersebut. Di sini nilai-nilai dasar “bahwa kemerdekaan itu
adalah hak segala bengsa” mendasari tindakan bangsa Indonesia.
Setelah membaca contoh-contoh tersebut untuk melatih
diri Anda dalam memahami nilai-nilai kehidupan, kerjakanlah tugas-tugas berikut
ini!
2
C.
Membangun Ketahanan Diri Terhadap
Narkoba
Secara umum remaja memiliki karakteristik individual
yang berkembang karena pengaruh lingkungan sosialnya seperti keluarga, sekolah,
dan masyarakat sekitar yang kemudian melekat dalam kepribadian remaja tersebut.
Namun tidak semua remaja tersebut memiliki karakteristik yang positif, banyak
di antara mereka yang terpengaruh oleh hal-hal yang negatif salah satunya
penyalahgunaan narkoba. Ada remaja yang beresiko tinggi untuk menyalahgunakan
narkoba.Remaja seperti ini umumnya mengembangkan pola perilaku emosi dengan cara
berpikir yang tidak memadai dan bermasalah serta selalu berperilaku menyimpang.
Inilah yang mudah terpengaruh menggunakan narkoba.
Sebaliknya ada remaja yang dianggap beresiko rendah
terhadap penyalahgunaan narkoba sebab mereka mampu mengembangkan pengetahuan
yang memadai tentang berbagai hal, berperilaku positif yang sesuai dengan
aturan-aturan dalam agama, sekolah, maupun masyarakat sekitar. Menyebut remaja
yang beresiko rendah dengan sebutan “remaja yang memiliki ketahanan diri” sebab
remaja ini memiliki ketahanan yakni memiliki kapasitas untuk
mengatasistress(dari dalam dirinya, misalnya ingin tampil gaya tetapi tidak
punya uang), maupun faktor eksternal (berasal adari luar dirinya, misalnya
putus hubungan dengan pacar). Walaupun mengalami permasalahan tersebut remaja
ini tidak menyalahgunakan narkoba untuk lari dari masalahnya.
Berikut ini dikemukakan karakteristik remaja yang
memiliki katahanan diri terhadap godaan penyalahgunaan narkoba.
a.
Memiliki sikap dan perilaku proaktif
untuk mengatasi masalah, yang memungkinkan mereka untuk mencari jalan keluar
terhadap masalah yang dialaminya. Upaya ini dapat dilakukan dengan membicarakan
masalah kepada orang tua, teman yang dipercaya atau guru sehingga ditemukan
jalan keluar.
b.
Memiliki kemampuan untuk memperoleh
perhatian positif baik dari keluarga maupun dari orang lain dengan menunjukkan
hal-hal yang positif, seperti aktif kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau
aktif di lingkungan rumah, berprestasi di sekolah dan dalam hal lainnya.
3
c.
Memiliki kekuatan untuk memelihara
pandangan hidup yang positif dan bermanfaat seperti hidup sehat, berguna, dan
berprestasi.
d.
Memiliki kemampuan untuk menghindari
kecenderungan yang negatif misalnya berani mengatakan “tidak” ketika ada teman
yang menawarkan narkoba.
e.
Memiliki perilaku yang memadai dalam
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.
Ketahanan diri merupakan pandangan seseorang tentang
dirinya sendiri. Seseorang dinamakan mempunyaiself esteemapabila ia memberikan
penialaian yang tinggi, layak, dan positif terhadap dirinya sendiri.
Sebaliknya, apabila ia menilai dirinya secara negatif, misalnya menilai dirinya
sebagai orang yang tidak berguna, itu dinamakan orang yang memiliki ketahanan
diri rendah. Penelitian membuktikan, bahwa orang yangself esteem-nya rendah
mudah terjerumus menjadi penyalahguna narkoba. Banyak remaja yang tidak puas
dengan dirinya, misalnya tentang penampilan diri mereka, benci dengan kondisi
ekonomi keluarganya, tentang ketidakpuasannya pada caranya menghadapi kondisi
tertentu.
Ada remaja yang membuat keputusan sesaat, terburu-buru
menemukan pasangan bahkan kemudian menikah, ingin cepat dewasa. Anak-anak
remaja itu ingin berubah, tetapi tidak tahu cara melakukannya
Manusia tidak dapat hidup sendiri karena itu memahami
nilai-nilai kelompok, masyarakat, negara dan pribadi sendiri sangatlah penting.
Nilai-nilai atau peraturan dalam kelompok/masyarakat berlaku dan disepakati
bersama sejak manusia hidup, sehingga kita sering mendengar kata“Baik – Tidak
baik”, Boleh – Tidak boleh”, Sopan – Tidak sopan”, “Penting – Tidak penting”, “
Tahu aturan – Tidak tahu aturan”dan lain-lainnya.
Jadi, pengertiannilai kehidupanadalah nilai-nilai yang
sangat mempengaruhi tindakan seseorang.
Contoh-contoh nilai kehidupan yang ada di masyarakat
adalah :
1.
Nilai kekuasaan, seperti persepsi
(pandangan) atas keinginan untuk menundukkan atau mempengaruhi orang lain.
2.
Nilai Cinta atau kasih sayang,
seperti ikatan batin, saling menghargai, saling setia, saling menghormati,
saling tolong, memikirkan kepentingan dan kebaikan orang lain
4
3.
Nilai keindahan, seperti kemampuan
untuk menghargai dan menikmati hal-hal yang indah, serasi dan bagus.
4.
Nilai keadaan fisik, seperti
persepsi atas keadaan tubuh yang dianggap ideal atau serasi.
5.
Nilai kesehatan, seperti keinginan
memiliki keadaan tubuh yang jauh dari sakit.
6.
Nilai keterampilan, seperti
keinginan memiliki kemampuan untuk melakukan berbagai hal denan cepat.
7.
Nilai rasa sejahtera dan aman,
seperti memiliki keinginan untuk bebas dari tekanan, kecemasan dan konflik-konflik
batin.
8.
Nilai pengetahuan, seperti tuntutan
diri atas informasi, hal-hal yang dapat memuaskan rasa ingin tahu atau
kemampuan memiliki kemampuan untuk mengetahui sesuatu yang diinginkan.
9.
Nilai moral, seperti keinginan
memiliki pemikiran, keyakinan dan tindakan yang sesuai dengan norma-norma
masyarakat.
10. Nilai
keagamaan/kepercayaan
11. Nilai
keadilan, seperti keinginan memiliki sikap adil, tidak memihak atau
membeda-bedakan manusia serta mampu memperlakukan orang lain secara adil.
12. Nilai
altruisme, yaitu memiliki kemauan dan kemampuan untuk memperhatikan kebutuhan,
kepentingan dan kebahagiaan orang lain.
13. Nilai
pengakuan/penghargaan, seperti keinginan mengakui bahwa dirinya adalah penting
dan layak dihargai oleh orang lain.
14. Nilai
kesenangan, seperti keinginan merasakan kegembiraan.
15. Nilai
kebijaksanaan, seperti memiliki kemauan dan pengetahuan dalam mengambil
keputusan yang tepat.16.Nilai kejujuran, seperti memiliki keluhuran hati,
ketulusan hati, kesungguhan hati dan keterusterangan.
16. Nilai
prestasi, seperti penghargaan atas hasil yang baik dari usaha yang keras.
17. Nilai
kemandirian, seperti kemampuan untuk berdiri sendiri dan tidak dikuasai oleh
orang lain.
18. Nilai
kekayaan, seperti keinginan memiliki harta atau uang banyak.
19. Nialai
kesetiaan, seperti keinginan memiliki keteguhan hati dalam persahabatan.
20. Nilai
tanggung jawab.
21. Nilai
kedewasaan
22. Nilai
kedisiplinan.
23. Nilai
kerendahan hati.
5
24. Nilai
keberanian.
25. Nilai
toleransi.
26. Nilai
kebhinekaan.
27. Nilai cinta
tanah air dan bangsa.
28. Nilai
keteladanan.
29. Nilai
kedermawanan.
6
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tindakan nilai merupakan hal asasi yang terpenting
untuk menentukan sesuatu baik atau buruk. Kalau hal ini sudah jelas maka kita
akan bisa berkata perbuatan saya salah atau perbuatan saya baik, maka
berdosalah saya jika demikian dan berpahalalah tindakan saya jika demikian.
Islam menekankan setiap tindakan harus dilandasi niat lillahita’ala (karena
Allah ta’ala) untuk membedakan tindakan etis selain Allah, sehingga jika tidak
dilandasi niat karena Allah, maka perbuatannya tidak diterima oleh Allah Swt.
Sesungguhnya segala perbuatan itu disertai niat. Dan
seseorang diganjar sesuai dengan niatnya(HR Bukhari Muslim) Suatu riwayat,
ketika Rasulullah Hijrah ke Madinah, diungkapkan masalah niat.Maka barang siapa
hijrahnya didasari niat karena Allah dan Rasulullah maka hijrahnya akan sampai
diterima oleh Allah dan Rasulullah.Dan barang siapa hijrahnya didasari niat
karena kekayaan dunia yang akan di dapat atau karena perempuan yang akan
dikawin, maka hijrahnya terhenti (tertolak) pada apa yang ia hijrah kepadanya.
Nilai sosial
memiliki ciri-ciri antara lain :
a.
merupakan konstruksi masyarakat yang
tercipta melalui interaksi antara anggota
b.
membantu masyarakat agar berfungsi dengan
baik, c) dapat dipelajari atau bukan bawaan dari lahir,
c.
dapat mempengaruhi emosi,
d.
dapat mempengaruhi perkembangan
pribadi dalam masyarakat, baik secara positif maupun negatif, dll.
Norma-norma adalah bagian dari masyarakat, Norma
tumbuh dari proses kemasyarakatan, ia menentukan batasan-batasan dari perilaku
dalam kehidupan masyarakat. Norma terbagi menjadi empat macam, yaitu adat
istiadat (mores) kebiasaan (folkway), cara (Usage), tata kelakuan (Mores).
Lebih spesifiknya: Norma agama, norma kesopanan, norma kebiasaan, norma
kesusilaan dan norma hukum
B. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam
kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang
tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua
7
ConversionConversion EmoticonEmoticon