Khutbah
Jum’at
“Buah
Kesabaran”
وَبَرَكَاتُهُ
اللهِ وَرَحْمَةُ عَلَيْكُمْ السَّلاَمُ
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa
nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri anfusinaa wa min
sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa
haadiyalahu
Asyhadu Allah ilaaha illallah
Wa asyhaduanna muhammadur
rasulullah
Allahumma shalli alaa muhammad
wa alihi wa ashabihi waman tabi 'ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin
Yaa ayyuhalladzii na
'amanuttaqullah haqqo tuqootihi walaa tamu tunna ilaa wa antum muslimun
Ma’asyiral
muslimin rahimakumullah
Puji syukur kita panjatkan
kehadirat Allah Ta’ala atas segala karunia, hidayah dan berjuta kenikmatan tak
terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita semua.
Shalawat dan salam semoga selalu
tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
beserta para keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari
kemudian.
Selanjutnya marilah kita
meningkatkan takwa kita kepada Allah subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar
takwa, yakni dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi segala
laranganNya.
Hadirin
Rahimakumullah!
Jika
keimanan itu laksana burung, maka jiwa kita akan terbang menuju ke hadirat
Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan dua sayap yang kokoh, yaitu sayap syukur dan
sayap sabar.
Hakikat
sabar adalah teguh dan kokoh mempertahankan jiwa untuk selalu berada pada
ketentuan syariat Allah, dengan tetap menjalankan ketaatan dan menahan diri
dari larangan serta berlapang dada pada setiap ketentuan ujian dari Allah
Subhanahu wa Ta’ala.
Maka
orang yang bersabar akan senantiasa teguh dan selalu menambah kekuatan tenaga
jasmani dan rohaninya untuk meningkatkan amal ketaatan, terus mengokohkan dan
menambah tekun amal ibadah dan amal shalih mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala
berfirman :
Artinya: “Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan
tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah
supaya kamu beruntung.” (Ali Imran: 200).
Hadirin Rahimakumullah
wa A’azzakumullah!
Itulah
hakikat kesabaran yang intinya adalah teguh bertahan sekokoh-kokohnya dalam
memperkuat jiwa, kemudian memperjuangkan segenap kemampuan jiwanya itu dalam
menempuh keridhaan Allah, dengan melaksanakan perintah dan menjauhi laranganNya
dalam kondisi apa pun.
Maka
marilah kita memohon tambahan kokohnya kesabaran itu dengan menambah ilmu
tentang keutamaan kesabaran dan menambah kokohnya iman kita tentang sifat,
anugerah dan janji-janji Allah serta kehidupan dan balasan di akhirat kelak.
Khutbah
Kedua
Hadirin Rahimakumullah!
Kesabaran adalah kebahagiaan
hidup yang sesungguhnya. Marilah kita memohon tambahan kokohnya kesabaran itu
dengan menambah ilmu tentang keutamaan kesabaran dan menambah kokohnya iman
kita tentang sifat, anugerah dan janji-janji Allah serta kehidupan dan balasan
di akhirat kelak.
“Bersabarlah (hai Muhammad), dan
tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu
bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada
terhadap apa yang mereka tipu dayakan. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.” (An-Nahl: 127-128).
ConversionConversion EmoticonEmoticon