MAKALAH
JABIR BIN HAYYAN. BIOGRAFI,
KELUARGA, PENDIDIKAN,
KARYA, KONTRIBUSI BAGI
PERADABAN ISLAM
DISUSUN OLEH :
DIAH NOVITA S
DETARI WILANDES
DWI LESTARI
DARMAWAN SAPUTRA
DIOKTA AHMADDUHA
DEGI MARETIO
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN
KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 2 KEPAHIANG
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang
telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada
Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun
akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas akhir dari mata kuliah Hukum Acara Peradilan Agama dengan judul “Jabir bin hayyan. Biografi, keluarga,
pendidikan, Karya, kontribusi bagi peradaban islam”.
Penulis tentu menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan
serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membimbing dalam menulis makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Kepahiang,
.....................
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang .............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Biografi Singkat Jabir Bin Hayyan .............................................................................. 3
B.
Karya Tulis Jabir Bin Hayyan ...................................................................................... 3
C.
Kontribusi Jabir Bin Hayyan Dalam Dunia Islam ....................................................... 4
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN
........................................................................................................................ 5
DAFTAR
PUSTAKA ............................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini kita hidup di era super modern. Betapa tidak, dalam menjalani
aktivitas sehari-hari kita ditemani oleh ragam fasilitas modern yang melimpah.
Ada telepon, kalkulator, komputer, AC, CD, radio, televise, kulkas, pompa air,
motor, mobil, internet, dan sebagainya.
Hanya saja, kita sering lupa bahwa semua fasilitas modern itu tidak
muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba . Akan tetapi, ada proses panjang
yang melibatkan orang-orang yang memiliki kesungguhannya serta cita-cita mulia
dalam upaya untuk memberi sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan
peradaban dunia. Akhirnya, dunia mengenang mereka sebagai penemu dan perintis
dunia yang berjasa besar dalam memajukan peradaban dunia.
Oleh karena itu, yang sekarang menikmati hasil kerja keras dan
penemuan mereka tidak boleh begitu saja melupakan jasa mereka. Kita harus
mengetahui dan mengenangnya. Bahkan kalau perlu kita jadikan kisah perjuangan,
kesungguhan, dan semangat kerja keras mereka dalam upaya memberi arti bagi
dunia, sebagai inspirasi dan cermin keteladanan bagi kita semua.
Berangkat dari pemikiran itulah penulis terdorong niat untuk membahas
salah satu sumbangan dari tokoh ilmuan muslim yang membidangi ilmu kimia. Ilmu
kimia merupakan sumbangan penting yang telah diwariskan para kimiawan Muslim di
abad keemasan bagi peradaban modern. Para ilmuwan dan sejarah Barat pun
mengakui bahwa dasar-dasar ilmu kimia modern diletakkan para kimiawan Muslim.
Tak heran, bila dunia mencetuskan kimiawan Muslim yang bernama Jabir Ibnu
Hayyan sebagai 'Bapak Kimia Modern.
Durant dalam The Story of Civilization IV: The Age of Faith, juga
mengakui bahwa para kimiawan Muslim di zaman kekhalifahanlah yang meletakkan
fondasi ilmu kimia modern.
Menurut Durant, kimia merupakan ilmu yang hampir seluruhnya diciptakan oleh peradaban Islam. "Dalam bidang ini (kimia), peradaban Yunani (seperti kita ketahui) hanya sebatas melahirkan hipotesis yang samar-samar," ungkapnya.
Menurut Durant, kimia merupakan ilmu yang hampir seluruhnya diciptakan oleh peradaban Islam. "Dalam bidang ini (kimia), peradaban Yunani (seperti kita ketahui) hanya sebatas melahirkan hipotesis yang samar-samar," ungkapnya.
Sedangkan, peradaban Islam, papar dia, telah memperkenalkan observasi
yang tepat, eksperimen yang terkontrol, serta catatan atau dokumen yang begitu
teliti.Tak hanya itu, sejarah mencatat bahwa peradaban Islam di era kejayaan
telah melakukan revolusi dalam bidang kimia.
Kimiawan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia menjadi sebuah industri yang penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan ilmu kimia, Ilmuwan Islam di zaman kegemilangan telah berhasil menghasilkan sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan manfaatnya hingga kini.
Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potassium senyawa penting dalam kehidupan manusia modern merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi, tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga militer.
Kimiawan Muslim telah mengubah teori-teori ilmu kimia menjadi sebuah industri yang penting bagi peradaban dunia. Dengan memanfaatkan ilmu kimia, Ilmuwan Islam di zaman kegemilangan telah berhasil menghasilkan sederet produk dan penemuan yang sangat dirasakan manfaatnya hingga kini.
Berkat revolusi sains yang digelorakan para kimiawan Muslim-lah, dunia mengenal berbagai industri serta zat dan senyawa kimia penting. Adalah fakta tak terbantahkan bahwa alkohol, nitrat, asam sulfur, nitrat silver, dan potassium senyawa penting dalam kehidupan manusia modern merupakan penemuan para kimiawan Muslim. Revolusi ilmu kimia yang dilakukan para kimiawan Muslim di abad kejayaan juga telah melahirkan teknik-teknik sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Dengan menguasai teknik-teknik itulah, peradaban Islam akhirnya mampu membidani kelahiran sederet industri penting bagi umat manusia, seperti industri farmasi, tekstil, perminyakan, kesehatan, makanan dan minuman, perhiasan, hingga militer.
Pencapaian yang sangat fenomenal itu merupakan buah karya dan dedikasi
para ilmuwan seperti Jabir Ibnu Hayyan, Al-Razi, Al-Majriti, Al-Biruni, Ibnu
Sina, dan masih banyak yang lainnya. Setiap kimiawan Muslim itu telah memberi
sumbangan yang berbeda-beda bagi pengembangan ilmu kimia. Jabir (721 M-815 M),
misalnya, telah memperkenalkan eksperimen atau percobaan kimia. Ia bekerja
keras mengelaborasi kimia di sebuah laboratorium dengan serangkaian eksperimen.
Salah satu ciri khas eksperimen yang dilakukannya bersifat kuantitatif. Ilmuwan
Muslim berjuluk 'Bapak Kimia Modern' itu juga tercatat sebagai penemu sederet
proses kimia, seperti penyulingan/distilasi, kristalisasi, kalnasi, dan
sublimasi.
Cendekiawan-cendikiawan Barat mengakui bahwa Jabir Ibnu Hayyan
(721-815 H.) adalah orang yang pertama yang menggunakan metode ilmiah dalam
kegiatan penelitiannya dalam bidang alkemi yang kemudian oleh ilmuan Barat
diambil dan dikembangkan menjadi apa yang dikenal sekarang sebagai ilmu kimia.
Jabir, di Barat dikenal Geber, adalah orang yang pertama mendirikan suatu
bengkel dan mempergunakan tungku untuk mengolah mineral-mineral dan
mengekstraksi dan mineral-mineral itu zat-zat kimiawi serta
mengklasifikasikannya.Sang ilmuwan yang dikenal di Barat dengan sebutan 'Geber'
itu pun tercatat berhasil menciptakan instrumen pemotong, pelebur, dan
pengkristal. Selain itu, dia pun mampu menyempurnakan proses dasar sublimasi,
penguapan, pencairan, kristalisasi, pembuatan kapur, penyulingan, pencelupan,
dan pemurnian. Berkat jasanya pula, teori oksidasi-reduksi yang begitu terkenal
dalam ilmu kimia terungkap. Senyawa atau zat penting seperti asam klorida, asam
nitrat, asam sitrat, dan asam asetat lahir dari hasil penelitian dan pemikiran
Jabir. Ia pun sukses melakukan distilasi alkohol. Salah satu pencapaian penting
lainnya dalam merevolusi kimia adalah mendirikan industri parfum.
Dari keberhasilan Jabir itulah Akhirnya penulis berinsiatif untuk menulis tentang biografi, karya tulis dan sumbangan beliau terhadap dunia modern yang masih ada sampai sekarang. Semoga apa yang saya tulis ini berguna bagi bangsa dan negara Amien.
Dari keberhasilan Jabir itulah Akhirnya penulis berinsiatif untuk menulis tentang biografi, karya tulis dan sumbangan beliau terhadap dunia modern yang masih ada sampai sekarang. Semoga apa yang saya tulis ini berguna bagi bangsa dan negara Amien.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Biografi Singkat Jabir Bin Hayyan
Nama lengkapnya Jabir bin Hayyan bin Abdullah Kufi yang biasa dipanggil Abu Musa dan dikenal dengan Shufi. Dilahirkan di desa Thus Khurasan kemudian tinggal di Kufah. Kapan ia lahir, tidak diketahui dengan pasti. Diperkirakan ia lahir tahun 721 M, dan meninggal pada tahun 815 M. Di kalangan ilmuan Barat, ia dikenal dengan nama Geber, yang berasal dari kata “ jabir”. Asal-usul kesukuan Jabir memang tak terungkap secara jelas. Satu versi menyebutkan, Jabir adalah seorang Arab. Namun, versi lain menyebutkan ahli kimia kesohor itu adalah orang Persia.
Dia menempuh pendidikan di bawah bimbingan dari dua gurunya yaitu Khalid bin yazid yaitu orang pertama yang berbicara ilmu kimia dan Imam Ja’far Shadiq yang dipanggil oleh Jabir dengan sebutan Sayyidi (tuanku). Pada awalnya, dia menangani bidang obat-obatan di bawah dukungan Barmaki Vizir selama kekhalifahan Abbasiyah dari Harun al-Rasyid. Dia mengalami beberapa perubahan karena jatuhnya Barmaki dan ditempatkan dalam rumah penjara di Kuffah, hingga akhir hayatnya pada tahun 803 M. Pada awal karirnya dia berada di bawah kekuasaan Barmaki Vizir saat kekhalifahan Abbasiyah dari Harun al-Rasyid.
Dialah orang pertama kali menemukan campuran kimia antara berbagai
misteri, misalnya arsenic (zirnikh), antimony (itsmid). Teori yang kuat
menyatakan bahwa hal itu akan membentuk barang tambang geologis, yang dinamakan
teori tambang air raksa. Di antara temuannya yang lain adalah campuran baja,
pemakaian O2 dalam pembuatan kaca, dan lain-lain. Penemuannya telah dijadikan
dasar oleh para ilmuwan Eropa pada abad pertengahan dalam menyingkap rahasia
kimia. Kita bisa mendapatkan, dalam buku karangannya yang pertama, istilah-istilah
kimia, seperti garam amoniak (milh al-nasyadir), alkalin (al-qilwiyat), alembic
(al-imbid), baja (al-itsmid), dan lain-lain yang tercantum dalam dua bukunya,
kitab Shina’ah al-kimiya’, dan kitab al-Sabi’in.
B. Karya Tulis Jabir Bin Hayyan
Salah satu karya Jabir di bidang kimia adalah Kitab al-Kimiya dan Kitab al-Sab’in diterjemahkan dalam bahasa Latin pada jaman pertengahan. Terjemahan Kitab al-Kimiya diterbitkan oleh orang inggris bernama Robert dari Chester tahun 1144 M dengan judul The Book of the Composition of Alchemy. Buku kedua diterjemahkan oleh Gerard dari Cremona dan terkenal pada tahun 1187 M.
Berthelot
menerjemahkan beberapa buku Jabir denga judul Book of Kingdom, Book of the
Balance, Book of Eastern Mercury, hal tersebut membuktikan bahwa dia tidak
menggunakan judul yang asli dari buku-buku Jabir. Orang Inggris yang bernama
Richard Russel telah menerjemahkan dan menerbitkan karya Jabir yang lain
berjudul Sum of Perfection. Dia menggambarkan Jabir sebagai Geber, pangeran dan
ahli filsafat Arab yang paling terkenal.
Terjemahan tersebut terkenal di Eropa selama beberapa abad dan
berpengaruh terhadap perubahan kimia moden. Beberapa istilah teknik ia
perkenalkan misalnya, alkali (zat yang bersenyawa dengan asam), terdapat dalam
berbagai bahasa Eropa dan telah menjadi kosa kata ilmiah. Hanya beberapa buku
yang telah diedit dan diterbitkan, sementara lainnya masih ada dalam bahasa
Arab belum diterjemahkan. Selain karyanya di bidang kimia dia juga menghasilkan
karya di bidang ilmu lain seperti obat-obatan dan ilmu falak.
Di samping pelbagai karya Jabir dalam bidang kimia, ada pula karyanya
berupa tulisan-tulisan pendek dalam bidang filsafat, termodimanika, perdukunan,
ilmu pasti, musik, kedokteran, sihir, dan agama. Yang pasti, semua karya ini
tidak lahir dari satu pena. Karena sebagai karangan yang dinisbatkan kepadanya
tidak semuanya benar. Seperti, tulisan yang dikeluarkan oleh orang Qaramathiah
yang baru diketahui Sembilan puluh tahun setelah Jabir Hayyan meninggal dunia.
C. Kontribusi Jabir Bin Hayyan Dalam Dunia
Islam
Sumbangan terbesar dari Jabir adalah di bidang kimia, Ia dikenal telah menulis lebih dari seratus buku lengkap dengan penjelasannya, dan dua puluh dua buku yang membahas masalah kimia. Dia melakukan penelitian di bidang kimia. Dia melakukan penelitian di bidang kimia (diambil dari bahasa Arab al-Kimiya) yang kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi ilmu kimia modern. Meskipun dikenal sebagai seorang ahli kimia, dia seolah tidak berusaha mengejar dengan serius zat-zat logam mulia seperti seorang ahli kimia. Dia berjuang keras dalam mengembangkan metode kimia dasar dan mengamati mekanisme reaksi kimia yang terjadi. Jabir memfokuskan dalam percobaan dan pengembangan metode untuk mendapatkan karya yang dapat diproduksi ulang. Dia mengkhususkan dari dalam usahanya membuat metode kimia dasar dan mempelajari bermacam-macam reaksi kimia . Hal tersebut membantu pengembangan ilmu kimia sebagai sebua ilmu pengetahuan dari legenda-legenda tentang kimia. Jabir menekankan dalam berbagai subtansi agar dibuat reaksi kimia sehingga dapat membuka jalan untuk hukum yang tidak dapat dirubah.
Sumbangan mendasar bagi ilmu kimia dan kesempurnaan ilmu pengetahuan adalah crystallizion (pembekuan), distillation (penyulingan), calcination (oksidasi/pembakaran), sublimation (penyubliman) dan evaporation (penguapan) serta mengembangkan beberapa instrument untuk membuat percobaan tersebut.
Terbesar dari jabir adalah menemukan mineral dan asam, yang pertama kali
disiapkan dalam alembic (Ambique) miliknya. Penemuannya tentang alembic
membuat proses penyulingan menjadi mudah dan sisteematis. Di antara berbagai
terobosan yang pernah dia lakukan antara lain ramuan dan nitric, hydrochloric,
citric dan tartaric acid. Berbagai percobaan yang dilakukan Jabir terkenal
sistematis sehingga dia dijuluki sebagai bapak kimia di Eropa dapat ditelusuri
langsung dari Jabir Ibn Hayyan.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari
keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa Jabir merupakan seorang pelopor dalam
pembuatan beberapa proses kimia terapan. Karya-karya Jabir antara lain
pembuatan besi baja, persiapan berbagai jenis logam, pencegahan karat,
penulisan dengan emas, penggunaan manganese dioxide dalam pembuatan kaca,
mewarnai pakaian dan penyamakan kulit, mengkilapkan pakaian yang tahan air,
pengindentifikasian cat dan minyak gemuk. Sebagai tambahan, dia membuat aqua
regia untuk melarutkan emas.
Begitu banyak
sumbangan yang telah dihasilkan Jabir bagi pengembangan kimia. Berkat jasa Jabir-lah,
ilmu pengetahuan modern bisa mengenal asam klorida, asam nitrat, asam sitrat,
asam asetat, tehnik distilasi, dan tehnik kristalisasi. Jabir pulalah yang
menemukan larutan aqua regia (dengan menggabungkan asam klorida dan asam
nitrat) untuk melarutkan emas.
Keberhasilan
penting lainnya yang dicapai Jabir adalah kemampuannya mengaplikasikan
pengetahuan mengenai kimia ke dalam proses pembuatan besi dan logam lainnya,
serta pencegahan karat. Ternyata, Jabir jugalah yang kali pertama
mengaplikasikan penggunaan diaksoda pada pembuatan gelas kaca.
Tak heran,
bila sosok dan pemikiran Jabir begitu berpengaruh bagi para ahli kimia Muslim
lainnya seperti Al-Razi (9 M), Tughrai (12 M) dan Al-Iraqi (13 M). Tak cuma
itu, buku-buku yang ditulisnya juga begitu besar pengaruhnya terhadap
pengembangan ilmu kimia di Eropa.
DAFTAR PUSTAKA
Muhammad Sa’id, Tokoh-Tokoh Besar Islam Sepanjang Sejarah, Jakarta Timur : PT Pustaka Al-Kautsar, cetakan pertama.
Manda Mila, Triningsih, Cendekiawan Islam, Yogyakarta : PT “ Kota Kembang”, cetakan 1, 2003.
Amin, Husayn Ahmad, Seratus Tokoh Dalam Sejarah Islam, bandung :PT Remaja Rosdakarya, Cetakan Ketujuh, Juni 200.
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel tersebut di atas tentang MAKALAH BIOGRAFI JABIR BIN HAYYAN, KELUARGA, PENDIDIKAN, KARYA, KONTRIBUSI BAGI PERADABAN ISLAM. Penulis mohon teman-teman kiranya berkenan memberikan kritik dan saran yang membangun karena penulis rasa artikel tersebut di atas jauh dari kata sempurna. Penulis juga mohon maaf jika terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun bahasa. Thank you.
ConversionConversion EmoticonEmoticon